Konten Media Partner

Berkat Dedikasinya, Pj Gubernur Lampung dan Istri Terima Gelar Adat dari MPAL

26 Januari 2025 20:05 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Prosesi pemberian gelar adat kepada Penjabat (Pj.) Gubernur Lampung Samsudin dan istri, Maidawati Retnoningsih dari Majelis Penyimbang Adat Lampung (MPAL) | Foto : Dok. Adpim
zoom-in-whitePerbesar
Prosesi pemberian gelar adat kepada Penjabat (Pj.) Gubernur Lampung Samsudin dan istri, Maidawati Retnoningsih dari Majelis Penyimbang Adat Lampung (MPAL) | Foto : Dok. Adpim
ADVERTISEMENT
Lampung Geh, Bandar Lampung – Penjabat (Pj) Gubernur Lampung Samsudin dan istri, Maidawati Retnoningsih, menerima gelar adat dari Majelis Penyimbang Adat Lampung (MPAL) dalam prosesi resmi di Gedung Sesat Agung Sutan Ratu Kacamarga, Bandar Lampung, pada Minggu (26/1).
ADVERTISEMENT
Samsudin dianugerahi gelar "Pangeran Sejati," sementara Maidawati menerima gelar "Pangeran Permaisuri."
Prosesi pemberian gelar adat kepada Penjabat (Pj.) Gubernur Lampung Samsudin dan istri, Maidawati Retnoningsih dari Majelis Penyimbang Adat Lampung (MPAL) | Foto : Dok. Adpim
Ketua Umum MPAL Rycko Menoza SZP menyatakan, gelar ini merupakan bentuk apresiasi atas dedikasi Samsudin dalam mendukung pembangunan Provinsi Lampung, khususnya masyarakat adat.
"Kami sepakat memberikan gelar adat kepada Bapak Samsudin dan Ibu sebagai apresiasi dan tanda kasih kami. Walaupun masa jabatan beliau tidak sampai satu tahun, banyak hal yang telah ditorehkan untuk masyarakat Lampung, khususnya MPAL," ujar Rycko.
Ia berharap agar kolaborasi antara MPAL dan pemerintah terus berjalan untuk memperkuat adat dan budaya Lampung.
"Kehadiran dan perhatian Bapak Samsudin terhadap kami merupakan kebahagiaan besar. Semoga apa yang beliau mulai dapat terus memberikan manfaat bagi masyarakat adat Lampung," ujarnya.
Prosesi pemberian gelar adat kepada Penjabat (Pj.) Gubernur Lampung Samsudin dan istri, Maidawati Retnoningsih dari Majelis Penyimbang Adat Lampung (MPAL) | Foto : Dok. Adpim
Dalam kesempatan tersebut, Samsudin juga diangkat menjadi saudara (Angkon Muakhi) oleh Rycko Menoza SZP dan keluarga besar Marga Balaw, Tiyuh Kedatun.
ADVERTISEMENT
Menanggapi penghormatan ini, Samsudin mengungkapkan rasa syukur dan kehormatan atas gelar yang diterima.
"Dalam momen yang sangat istimewa ini, saya merasa sangat terhormat sekaligus bersyukur karena telah diterima menjadi bagian dari keluarga besar Bapak Sjachroedin ZP dan Marga Balaw, Tiyuh Kedatun," ungkap Samsudin.
Ia menegaskan komitmennya untuk melanjutkan pembangunan yang selaras dengan adat dan budaya Lampung.
"Pembangunan di Lampung harus dibarengi dengan pelestarian adat istiadat dan seni budaya. Mari kita berkolaborasi agar Lampung berkembang lebih baik lagi tanpa meninggalkan warisan budaya yang ada," katanya.
Samsudin juga mengapresiasi upaya MPAL dalam menghidupkan kembali tradisi budaya Lampung, termasuk rencana pembangunan rumah adat di Kota Baru.
"Saya mendukung penuh MPAL untuk menghidupkan adat budaya Lampung, termasuk pembangunan rumah adat di Kota Baru. Mari kita gotong royong bersama, Insya Allah rumah adat ini akan selesai," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Samsudin juga menjelaskan bahwa pembangunan Masjid Al Hijrah di Kota Baru telah dimulai kembali dengan dana swadaya masyarakat.
"Masjid yang dahulu dibangun oleh Bapak Sjachroedin sekarang sudah mulai kami lanjutkan. Ini adalah bentuk komitmen kami untuk melanjutkan apa yang telah dirintis sebelumnya," tambahnya.
Prosesi pengangkatan saudara dan pemberian gelar adat ini turut dihadiri sejumlah tokoh adat, pejabat daerah, dan keluarga besar Sjachroedin ZP. (Cha/Put)