Konten Media Partner

Berkunjung dan Melihat Penangkaran Penyu Muara Tembulih Pesisir Barat, Lampung

17 Desember 2021 10:44 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tukik yang sedang berada di kolam penangkaran, Jumat (18/12) | Foto : Sidik Aryono/ Lampung Geh
zoom-in-whitePerbesar
Tukik yang sedang berada di kolam penangkaran, Jumat (18/12) | Foto : Sidik Aryono/ Lampung Geh
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Lampung Geh, Pesisir Barat - Melihat penangkaran penyu di Muara Tembulih, Kabupaten Pesisir Barat, melihat tempat penetasan telur hingga melepas penyu ke habitatnya, Jumat (17/12).
Gapura masuk ke Penangkaran Penyu Muara Tembulih Kabupaten Pesisir Barat, Jumat (17/12) | Foto : Sidik Aryono/Lampung Geh
Penangkaran Penyu Muara Tembulih merupakan satu-satunya penangkaran penyu yang ada di Kabupaten Pesisir Barat, Provinsi Lampung. Secara administratif terletak di Pekon Muara Tembulih, Kecamatan Ngambur, Pesisir Barat.
Gapura masuk ke Penangkaran Penyu Muara Tembulih Kabupaten Pesisir Barat, Jumat (17/12) | Foto : Sidik Aryono/Lampung Geh
Perjalanan ke tempat ini dapat ditempuh dalam kisaran waktu 5 jam bertolak dari Kota Bandar Lampung, melalui Jalan Lintas Barat (Jalinbar) Sumatera. Tidak sulit untuk menemukan tempat ini, karena terletak persis di sisi kiri Jalinbar jika dari arah Bandar Lampung. Terlebih ada gapura dan plang bertuliskan, "Kawasan Konservasi Laut Daerah Kabupaten Pesisir Barat", dengan dua patung penyu di sisi kana dan kirinya, jadi cukup mudah ditemukan.
Gapura masuk ke Penangkaran Penyu Muara Tembulih Kabupaten Pesisir Barat, Jumat (17/12) | Foto : Sidik Aryono/Lampung Geh
Kali ini, Lampung Geh berkesempatan untuk berkunjung dan melihat tempat penangkaran biota laut langka tersebut. Kami ingin melihat bagaimana proses penetasan telur penyu, perawatannya, hingga siap dilepaskan kembali ke habitatnya. Dan untuk diketahui, penangkaran penyu ini di bawah naungan Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Lampung.
Kolam pasir tempat menetaskan telur penyu di Penangkaran Penyu Muara Tembulih Kabupaten Pesisir Barat, Jumat (17/12) | Foto : Sidik Aryono/Lampung Geh
Kedatangan kami disambut oleh Pak Akhyar selaku ketua Kelompok Penangkar dan Pelestari Penyu di tempat tersebut. Dengan semangat, Pak Akhyar menceritakan jenis penyu yang pernah dilestarikan di Penangkaran Penyu Muara Tembulih.
Anakan penyu atau tukik saat dilepaskan di pasir dan siap berlari ke lautan, Jumat (17/12) | Foto : Sidik Aryono/ Lampung Geh
"Ada empat jenis penyu yang pernah kita tetaskan telurnya di sini, yaitu Penyu Belimbing, Penyu Hijau, Penyu Pipih, dan Penyu Lekang," katanya.
Anakan penyu atau tukik saat dilepaskan di pasir dan siap berlari ke lautan, Jumat (17/12) | Foto : Sidik Aryono/ Lampung Geh
Telur-telur penyu yang ditetaskan di penangkaran biasanya didapat dari nelayan yanng menemukannya. Jumlah telur baru-baru ini yang didapatkan sebanyak 400-an butir, namun yang berhasil menetas hanya sekitar 40 telur, dan sisanya gagal menetas.
Anakan penyu atau tukik saat dilepaskan di pasir dan siap berlari ke lautan, Jumat (17/12) | Foto : Sidik Aryono/ Lampung Geh
Menurut Akhyar, tidak semua orang bahkan nelayan paham cara mengambil telur dari sarang telur penyu. Ada kriteria telur yang berpotensi ditetaskan dan ada yang tidak bisa, karena kualitasnya.
ADVERTISEMENT
Anakan penyu atau tukik saat dilepaskan di pasir dan siap berlari ke lautan, Jumat (17/12) | Foto : Sidik Aryono/ Lampung Geh
"Jadi cara mengambilnya itu, pasir yang melekat dengan telur harus diambil juga, karena di situ ada lendir dari induknya. Kemudian, kalau diterawang itu bening, kalau diterawang keruh kekuningan itu potensi gagal menetasnya tinggi," kata Akhyar.
Anakan penyu atau tukik saat dilepaskan di pasir dan siap berlari ke lautan, Jumat (17/12) | Foto : Sidik Aryono/ Lampung Geh
Akhyar sendiri tidak dapat memastikan jumlah telur dari setiap penyu, karena jumlahnya akan selalu menurun dari saat pertama bertelur. "Pasti jumlahnya tidak sama, jumlahnya selalu menurun, dan biasanya ganjil," lanjutnya.
Anakan penyu atau tukik saat dilepaskan di pasir dan siap berlari ke lautan, Jumat (17/12) | Foto : Sidik Aryono/ Lampung Geh
Setelah sedikit berbincang, kami pun melihat kolam pasir tempat menimbun telur penyu yang ditemukan hingga menetas menjadi bayi penyu atau yang disebut "tukik". Pada saat telur ditimbun pun harus dilakukan pengawasan secara intensif, karena bisa saja ada binatang tertentu yang masuk untuk merusak atau bahkan mengambil telur penyu sebagai makanan. Dan dibutuhkan waktu paling cepat 60 hari dari telur ditemukan, ditimbun, hingga menetas menjadi tukik.
ADVERTISEMENT
Beruntung, di penangkaran masih ada tukik yang sedang dipelihara, yakni tuki dari jenis Penyu Lekang atau yang memiliki nama latin Lepidochelys Olivaceae. Ada 10 tukik yang berada di kolam penangkaran yang sudah diisi dengan air laut. Tukik dari jenis penyu ini memiliki warna dominan hitam di seluruh tubuhnya, dan corak sisik mirip kura-kura di bagian punggungnya.
Tanpa berlama-lama, kami mengambil tukik untuk dibawa ke tepi pantai yang persis berada di belakang tempat penangkaran penyu. Sesampainya di tepi pantai, tukik yang kami bawa semakin aktif, seakan-akan mengerti akan segera dilepaskan ke habitat aslinya.
Kemudian, tukik yang diperkirakan berusia satu bulan seukuran tiga jari orang dewasa ini siap dilepaskan. Dan benar, ketika tukik diletakkan di pasir langsung aktif berlari menuju lautan. Perlahan tapi pasti, tukik menuju ombak yang turut menyambut kedatangannya, berenang bebas menuju habitat aslinya. Ada semacam perasaan lega, dan penuh harap semoga satwa dilindungi dan sudah cukup langka tersebut bisa hidup dan berkembang biak dengan baik.
ADVERTISEMENT
Nah sekelik Lampung Geh, demikian kunjungan kami di Penangkaran Penyu Muara Tembulih, Kabupaten Pesisir Barat. Jika sekelik Lampung Geh ingin berkunjung ke tempat ini, bisa setiap hari, menemui pak Akhyar yang juga tinggal dekat area penangkaran. Untuk melepas satu ekor tukik, pengunjung dikenai biaya sebesar Rp 25 ribu. Dan sebaiknya menghubungi pak Akhyar terlebih dahulu untuk memastikan ada atau tidak tukik yang akan dilepas.
Kalau hanya sekadar ingin berkunjung, bisa langsung menuju lokasi yang dapat ditemukan di google maps dengan kata kunci "Penangkaran Penyu Muara Tembulih." (*)