Konten Media Partner

BI Lampung Sosialisasi Pengenalan Uang Rupiah Kertas pada Penyandang Tuna Netra

26 Februari 2020 21:46 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Salah satu petugas dari BI Lampung membantu penyandang tuna netra untuk mengenali uang kertas rupiah dengan cara diraba, Rabu (26/2) | Foto : Sidik Aryono/ Lampung Geh
zoom-in-whitePerbesar
Salah satu petugas dari BI Lampung membantu penyandang tuna netra untuk mengenali uang kertas rupiah dengan cara diraba, Rabu (26/2) | Foto : Sidik Aryono/ Lampung Geh
ADVERTISEMENT
Lampung Geh, Bandar Lampung - Dalam rangka mengakomodir kebutuhan pengguna uang rupiah kertas, Perwakilan BI Lampung gelar sosialisasi pengenalan uang rupiah kertas kepada penyandang tuna netra di Bandar Lampung, Rabu (26/2).
ADVERTISEMENT
Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala Perwakilan BI Lampung Budiharto Setyawan, saat menghadiri acara HUT Persatuan Tuna Netra Indonesia (Pertuni) Kota Bandar Lampung di komplek Sekolah Luar Biasa "A" ( SLBA) Bina Insani, yang terletak di Jalan Purnawirawan Gang Cemara Nomor 17, Kecamatan Gedong Meneng.
Budi mengatakan bahwa, guna mengakomodir kebutuhan pengguna uang rupiah, khususnya uang kertas, yang termasuk di dalamnya penyandang tuna netra, pihak BI Lampung turut ambil peranan dalam rangka sosialisasi untuk mengenali tanda-tanda yang terdapat dalam pecahan uang rupiah kertas mulai dari, Rp 1.000 hingga Rp 100.000.
Kepala Kantor Perwakilan BI Lampung Budiharto Setyawan, Rabu (26/2) | Foto : Sidik Aryono/ Lampung Geh
"Dalam mencetak uang, kami Bank Indonesia berkomunikasi dan mendapat banyak masukan dari Pertuni, terutama terkait tanda-tanda yang mudah dikenali oleh penyandang tuna netra. Dalam hal ini biasa dikenal dengan istilah 3D, Dilihat dan Diterawang itu bisa dilakukan oleh orang biasa, namun untuk penyandang tuna netra ada D yang ketiga, yaitu Diraba. Dimana di setiap pecahan uang kertas ada tanda yang berbeda yang dapat dikenali melalui indra peraba," jelas Budi.
ADVERTISEMENT
Pihak BI Lampung sudah lama bekerjasama dengan Pertuni, di waktu-waktu sebelumnya juga sudah terealisasi dalam pengadaan Al-Quran braile. Selain sosialisasi pengenalan uang kertas bagi penyandang tuna netra, Budi mengatakan bahwa pihak BI.
"Kerjasama BI dengan Pertuni sudah cukup lama, khususnya untuk pengenalan uang rupiah, terutama yang sekarang ini, dimana di setiap pecahan mata uang terdapat garis-garis sebagai pembedanya," lanjut Budi.
Dalam kesempatan itu juga diserahkan bantuan sosial berupa 120 tongkat putih dari Lion Club, dan beberapa paket sembako. Selain itu, Wali Kota Bandar Lampung Herman HN yang juga menyempatkan diri hadir dalam acara itu turut memberikan semangat kepada para penyandang tuna netra agar tidak berkecil hati dan tetap semangat berkarya.
Penyerahan bantuan tongkat putih dan paket sembako kepada penyandang tuna netra, Rabu (26/2) | Foto : Sidik Aryono/ Lampung Geh
"Jangan minder, kita sama-sama sebagai anak bangsa. Dan sebagai anak tuna netra juga jangan minder dan jangan takut untuk berkarya," ujar Herman.
ADVERTISEMENT
Herman juga berharap agar Organisasi Pertuni Bandar Lampung dapat terus berkembang dan maju, terutama dalam memberikan pelatihan-pelatihan untuk penyandang tuna netra yang mandiri. Herman juga mengatakan akan memberikan bantuan dana sebesar Rp 10 juta untuk Organisasi Pertuni Bandar Lampung. (*)