Konten Media Partner

Biaya Gedung Dipatok Mahal, Taman Budaya Lampung Terancam Diboikot Pegiat Seni

25 November 2021 11:28 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
instagram/ @komunitasberkatyakin photo by: @yosep_darusman
zoom-in-whitePerbesar
instagram/ @komunitasberkatyakin photo by: @yosep_darusman
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Lampung Geh, Bandar Lampung - Tokoh Budayawan, sekaligus Sutradara Lampung Ari Pahala Hutabarat, buka suara ajak pegiat seni untuk memboikot pihak Taman Budaya Lampung, Rabu (24/11/2021).
ADVERTISEMENT
Pasalnya Ari Pahala Hutabarat (APH) memprotes keras terkait kinerja UPTD Taman Budaya Lampung, yang dinilai tidak berpihak pada pelaku seni.
APH yang juga seorang Direktur Eksekutif Komunitas Berkat Yakin (KoBer) merasa, selama berbelas tahun UPTD Taman Budaya Lampung tidak pernah menggelar acara yang bermutu dan melibatkan para seniman di Lampung sebagai pelaksananya.
APH bersama KoBer justru lebih sering terlibat dalam acara seni dari luar Lampung seperti Pekan Teater Sumatera di Taman Budaya Sumatra Barat, Temu Teater Sumatera yang diselenggarakan Taman Budaya Jambi, dan Festival Teater Sumatera yang digelar Taman Budaya Sumatra Selatan.
Kegiatan besar tersebut jadi bentuk kepedulian serta penghargaan untuk pegiat dan pelaku seni yang saat ini belum dimiliki oleh Taman Budaya Lampung sebagai pihak yang meng-atas namakan budaya, sehingga menurutnya hal itu sudah tidak lagi sejalan dari visi misi nya.
ADVERTISEMENT
Kendati demikian, APH juga menyoroti adanya perbedaan yang sangat jomplang dari segi pembiayaan dengan Taman Budaya Lampung.
“Kami pentas di Taman Budaya Jambi dan Sumbar misalnya, semua fasilitas disediakan dengan gratis. Biaya produksi juga dibantu yang nilainya cukup besar. Bahkan segala kebutuhan dijamin. Nah Lampung bagaimana, mau pentas saja kita harus sewa gedung,” terang APH.
Biaya gedung yang terlalu mahal juga jadi biang polemik utamanya. Penggunaan Dana Alokasi Khusus (DAK) untuk pentas teater diketahui berkisar Rp 1,75 Milyar, namun APH mengaku untuk dapat mengadakan pentas seni bagi sejumlah kelompok teater yang jumlahnya kecil, masih harus direpotkan dengan urusan biaya sewa gedung karena alasan PAD.
"Dana Alokasi Khusus (DAK) non-fisik Tambud Lampung tahun ini Rp 1,75 Milliar. Untuk pentas teater, kelompok teater di Lampung yang tinggal, paling banyak, 4 biji, masih dimintai sewa gedung dengan alasan PAD, ini harus diusut" tulis APH.
ADVERTISEMENT
Saat dihubungi Lampung Geh, Alexander Gebe, tokoh seni teater juga mengatakan sudah banyak kelompok seni yang merasa keberatan pada perkara sewa gedung.
"Tentu bukan hanya Kober, tapi sudah banyak kelompok teater, sanggar tari, musik, film, dan lainnya yang tidak jadi menggelar kegiatan di Taman Budaya karena masalah sewa gedung" ucap Alexander Gebe.
Menggenapi pernyataan di atas, Ari Pahala Hutabarat (Budayawan) dan M Arman AZ (Sejarawan) berharap ada transparansi anggaran program, memfasilitasi kegiatan seni, dan tidak menjadikan penggiat seni sebagai objek melainkan sebagai subjek.
APH yang mengatas namakan komunitas teater, menegaskan akan melakukan boikot terhadap Taman Budaya Lampung dan tidak ingin berhubungan dengan UPTD Taman Budaya Lampung dalam kegiatan apapun, apabila kondisi temperatur masih sama.
ADVERTISEMENT
Di lain sisi diinformasikan pihak Kepala UPTD Taman Budaya Disdikbud Provinsi Lampung, Aris Padila, belum bisa ditemui untuk dimintai keterangan lebih lanjut.
Laporan Kontributor Lampung Geh: Agustina Suryati