Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.98.2
Konten Media Partner
Bikin Konten Video Banjir, Tiktokers di Lampung Diusir Warga
24 Februari 2025 21:23 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Lampung Geh, Bandar Lampung - Dua Tiktokers asal Lampung diusir warga karena membuat konten saat warga dilanda banjir, Minggu (23/2).
ADVERTISEMENT
Peristiwa itu terjadi Perumahan Bumi Arinda Permai, Kelurahan Pematang Wangi, Kecamatan Tanjung Senang, Bandar Lampung.
Dalam beberapa video yang diterima Lampung Geh, terdengar suara teriakan warga meminta dua Tiktokers laki-laki dan perempuan itu untuk menghapus video.
"Mba nggak ada rasa empati sama sekali ya mbak ya, kami nahan lapar, mba di sini bikin konten dapat duit, gak mikir," ucap seorang emak-emak.
"Kalo anak kecil itu mati lu mau tanggung jawab? Lu bisa beli nyawa?ngak bakal kaya dari tiktok itu, orang kalo mau nyari duit kerja keras mba," ucap seorang warga.
Kasi Trantib Kelurahan Pematang Wangi, Tanjung Senang, Devni Arfandi mengatakan kedua Tiktokers itu membuat konten saat warga sedang dilanda banjir sejak Jumat (21/2).
ADVERTISEMENT
"Mereka itu diusir oleh warga, karena membawa (mengajak) anak anak berenang di tempat banjir, sempat di marahin warga jangan berenang karena resikonya banyak," katanya.
Devni menambahkan, kedua Tiktokers itu juga mengaku warga Perumahan Bumi Arinda Permai, ternyata setelah dicek bukan.
"Bukan warga sini, kalo warga sini yang buat konten nggak papa lah, ini warga luar membuat konten yang dianggap mencemarkan nama daerah wilayah sini," sebutnya.
Lanjut Devni, warga kemudian meminta dua Tiktokers untuk menghapus video konten tersebut dan meminta maaf kepada warga sekitar.
"Terjadilah keributan, diusir diminta hapus datanya semua, mereka yang hapus dan ada permintaan maaf dari mereka juga," pungkasnya. (Yul/Put)