Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
Konten Media Partner
Bocah 3,5 Tahun Berpakaian Spiderman Ditemukan Tewas Hanyut di Sungai Lampung
12 Maret 2024 13:16 WIB
ยท
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Lampung Geh, Pringsewu - Seorang bocah berusia 3,5 tahun ditemukan hanyut terbawa aliran air sungai Way Nenep di Pekon Wonodadi, Gadingrejo, Pringsewu, Selasa (12/3) sekitar pukul 09.30 WIB.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan video yang diterima Lampung Geh, terlihat korban berjenis kelamin laki-laki menggunakan baju spiderman diangkat oleh warga dalam kondisi lemas tak berdaya.
Saksi mata, Sutris (62) mengatakan bocah itu pertama kali ditemukan berawal dirinya mendengar jeritan warga adanya anak hanyut di sungai.
Mendengar hal tersebut, saksi pun langsung datang ke lokasi dan melihat korban telah mengapung di bawah jembatan beton.
"Saya langsung turun ke sungai, kondisi korban sudah dalam keadaan lemas tidak bergerak, lalu korban langsung dibawa ke klinik Kosasih Gadingrejo," katanya.
Sementara itu, Kapolsek Gadingrejo, AKP Nurul Haq membenarkan peristiwa tersebut. Ia mengatakan pihaknya telah melakukan olah TKP dilokasi kejadian.
Menurut Nurul, berdasarkan hasil pemeriksaan, korban diketahui bernama Muhammad Farid Abdilah usia 3,5 tahun warga Pekon Wonodadi.
ADVERTISEMENT
"Korban ditemukan berjarak kurang lebih 1 kilometer dari rumah korban. Sedangkan rumah korban dari aliran sungai way Nenep berjarak sekitar 10-15 meter," ucapnya.
Nurul menuturkan saat ini korban telah dibawa ke rumah orang tuanya untuk dilakukan proses pemakaman.
"Hasil pemeriksaan tidak ditemukan tanda bekas kekerasan, kami menduga penyebab meninggalnya korban murni kekurangan oksigen akibat tenggelam namun kami masih terus menyelidiki penyebab korban sampai bisa hanyut di sungai," tuturnya.
Kapolsek pun mengimbau kepada para orang tua untuk lebih waspada dan tidak lepas pengawasan terhadap anak-anaknya, terlebih yang tinggal di sekitar bantaran sungai.
"Kami imbau untuk lebih mengawasi anak-anaknya, jangan sampai kejadian seperti ini terulang kembali," pungkasnya. (Yul/Put)