Konten Media Partner

Cerita Makmuri, Ojol di Lampung yang Dapat Orderan Baju Ternyata Isi Sabu

25 Juli 2024 23:27 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
5
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Baju yang digunakan untuk membungkus sabu. | Foto: Ist
zoom-in-whitePerbesar
Baju yang digunakan untuk membungkus sabu. | Foto: Ist
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Lampung Geh, Bandar Lampung - Seorang ojek online (ojol) di Bandar Lampung menerima orderan antar barang diduga berisi narkoba jenis sabu. Peristiwa itu dialami oleh Makmuri (29) warga Teluk Betung Timur, pada Rabu (24/7) kemarin. Makmuri menceritakan, saat itu dirinya sedang menunggu orderan di daerah rumah ayam bakar soponyono di Jalan Yos Sudarso, Sukaraja. Kemudian, dirinya mendapatkan orderan untuk mengirim barang berupa baju bayi di Puskesmas Sukaraja, Jalan Yos Sudarso untuk diantarkan ke daerah Kemiling. "Tetapi saya lihat di plastik merah itu isinya mencurigakan, isinya baju perempuan lusuh. Terus saya mikir, baju lusuh nganterinnya jauh banget, ongkos juga mahal," katanya saat dihubungi Lampung Geh, Kamis (25/7). Lantaran merasa curiga, dirinya pun akhirnya ke tempat pangkalan ojol mencari saksi untuk membuka plastik mencurigakan tersebut. "Terus karena saya takut dibuntuti, saya tutup lagi terus cari saksi ketempat temen saya di tongkrongan ojek (online) saya. Saya buka plastik itu, baju itu saya buka, jatuhlah barang seperti sabu, di dalam plastik klip," sebutnya. Makmuri pun terkejut dan langsung mendatangi Kantor BNN untuk memberitahukan temuan satu klip diduga narkoba jenis sabu. "Saya langsung lapor ke pihak BNN, karena saya cari aman kan, dari pihak BNN ada tindakan pengungkapan di daerah Kemiling. Pas penggerebekan, itu ada BNN grebek menyamar jdi ojol," ungkapnya. "Sebelum masuk BNN itu sudah ada mobil putih sudah menunggu di depan gapura, masuk lah kami, mulai lah penggerebekan dipegang lah orang itu oknum yang menerima barang," lanjutnya. Menurut Makmuri, oknum tersebut diduga juga aparat penegak hukum. Kemudian, datang mobil putih, namun dirinya tidak mengetahui siapa orang yang turun dari mobil tersebut. "Dari situ saya disuruh menjauh, mereka negosiasi gitu, saya nggak ngerti mereka ngomong apa nggak denger, setelah itu saya disuruh pulang," ungkapnya. Makmuri menjelaskan, pada saat hendak diantar pulang, pihak BNN mengatakan ia diduga hendak dijebak oleh para oknum tersebut. "Saya kan diantar sama BNN, jadi ke kantor BNN dulu, terus orang BNN ngomong 'mas sampean ini mau dijebak, mau dikambing hitamkan'," sebutnya. "Intinya saya ini mau dijebak sama oknum itu, tau oknum itu karena dari seragamnya si penerima dan ada temen-temennya. Si penerima pakai kaos coklat gitu, kalo temennya pakai baju preman gitu," tuturnya. Namun setelah penggrebekan tersebut, dirinya tidak mengetahui tindak lanjut dari penggrebekan tersebut. Saat dikonfirmasi, Kepala BNN Provinsi Lampung, Brigjen Pol Budi Wibowo belum memberikan respons. (Yul/Ansa)
ADVERTISEMENT