Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.2
13 Ramadhan 1446 HKamis, 13 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten Media Partner
Debat Sengit: Solusi Pengangguran dan Kemiskinan dalam Pilwalkot Bandar Lampung
29 Oktober 2024 10:04 WIB
·
waktu baca 3 menit
ADVERTISEMENT
Lampung Geh, Bandar Lampung - Pada sesi kedua debat publik Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bandar Lampung 2024 yang berlangsung sengit pada Senin (28/10) malam.
ADVERTISEMENT
Pada sesi kedua, pasangan calon (paslon) nomor urut 02, Eva Dwiana dan Deddy Amarullah, mendapat pertanyaan dari salah satu panelis Dr. Saring Suhendro mengenai langkah mereka untuk mengatasi pengangguran struktural sebagai upaya menekan angka kemiskinan di kota tersebut.
Berdasarkan data BPS 2023, jumlah penduduk miskin di Bandar Lampung pada 2022 tercatat sebanyak 90,51 ribu jiwa (8,21% dari total penduduk), sementara tingkat pengangguran mencapai 7,43%.
Menanggapi pertanyaan ini, Eva-Deddy memaparkan strategi mereka dalam mengatasi kemiskinan dan pengangguran dengan menitikberatkan pada penciptaan lapangan kerja melalui peningkatan investasi dan dukungan terhadap UMKM.
Eva Dwiana menjelaskan bahwa mereka telah mempermudah proses perizinan bagi investor untuk mendorong penyerapan tenaga kerja lokal, yang berdampak positif pada penurunan angka kemiskinan.
ADVERTISEMENT
“Kami telah memberikan kemudahan bagi investor untuk masuk dan berusaha di sini, dengan perizinan yang lebih cepat dan sederhana, untuk mendorong penyerapan tenaga kerja lokal dan mengurangi angka kemiskinan,” jelas Eva.
Eva menambahkan bahwa jika terpilih, mereka akan melanjutkan program ini dan memberikan pinjaman tanpa bunga bagi UMKM untuk mendorong pertumbuhan usaha kecil agar dapat menyerap lebih banyak tenaga kerja.
“Selain mempermudah investasi, kami akan memberikan pinjaman tanpa bunga kepada UMKM untuk membantu mereka berkembang, sehingga pengangguran bisa berkurang,” tambahnya.
Pasangan ini juga berencana mempromosikan UMKM lokal hingga ke tingkat nasional dan internasional, serta mewajibkan investor mempekerjakan minimal 20% tenaga kerja lokal.
"Kami berkomitmen meningkatkan daya saing tenaga kerja dengan menyediakan pelatihan-pelatihan yang relevan, agar warga Bandar Lampung siap menghadapi kebutuhan dunia kerja," pungkas Eva.
Sementara itu, paslon nomor urut 01, Reihana, yang diberi kesempatan untuk menanggapi, menyampaikan pandangan berbeda.
ADVERTISEMENT
Reihana mengkritik ketergantungan pada investor dan menekankan pentingnya pemberdayaan pendidikan serta pelatihan keterampilan bagi anak muda.
“Kami akan memfokuskan program UKM berbasis kelurahan, sehingga setiap kelurahan bisa menjadi pusat ekonomi mandiri yang membuka peluang kerja bagi warganya. Selain itu, Balai Latihan Kerja akan kami optimalkan untuk memberi keterampilan kepada mereka yang putus sekolah,” ujar Reihana.
Reihana juga menyatakan bahwa pendidikan menjadi kunci dalam menciptakan generasi yang mandiri secara ekonomi, tanpa perlu terlalu bergantung pada pihak luar.
Ia menambahkan bahwa keterlibatan investor harus disertai komitmen kuat untuk menjaga kepentingan masyarakat lokal.
"Investor bisa saja masuk, tetapi kita juga harus ingat bahwa mereka memiliki komitmen tertentu. Kita harus memastikan komitmen tersebut tidak merugikan masyarakat," pungkasnya. (Cha/Put)
ADVERTISEMENT