Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.94.0
Konten Media Partner
Densus 88 Anti Teror Dikabarkan Datangi Rumah Tersangka Penusuk Syekh Ali Jaber
15 September 2020 14:21 WIB
ADVERTISEMENT
Lampung Geh, Bandar Lampung - Dikabarkan Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Anti Teror Markas Besar (Mabes) Polri menyambangi rumah tersangka penusukan Syekh Ali Jaber yakni, Alpian Andrian (24), pada Selasa (15/9) siang.
ADVERTISEMENT
Selain rumah tersangka, Densus juga dikabarkan melakukan pengecekan pada Masjid Fallahuddin di Jalan Tamin, Kelurahan Sukajawa, Kecamatan Tanjung Karang Barat (TKB), Kota Bandar Lampung yang mana menjadi lokasi peristiwa penusukan tersebut.
Ketua RT 07 LK 1, Jumawan, saat dikonfirmasi membenarkan kabar bahwa kedatangan Tim Densus. Hal itu lantaran sebelum menyambangi rumah Tersangka Alpin telah meminta izin melalui dirinya selaku pamong.
"Pertama mereka datang saya masih di luar, ngehubungin saya katanya mau ketemu sama keluarganya Alpin," katanya, Selasa (15/9).
Namun dirinya tak membeberkan banyak terkait kegiatan apa saja yang dilakukan oleh Tim Densus di dua lokasi tersebut.
"Apa saja tujuannya ke sini saya gak tau ya, untuk jelasnya bisa tanya keluarganya saja," imbuh Jumawan.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, saat dikonfirmasi kepada pihak keluarga, kakek tersangka yang enggan disebutkan namanya ini mengatakan jika tak diperkenankan untuk memberikan keterangan soal kedatangan Tim Densus.
"Mohon maaf kami tidak boleh memberikan keterangan sama wartawan," singkat kakek tersangka.
Namun dirinya membenarkan jika Tersangka Alpin memiliki gangguan kejiwaan. Tetapi gangguan itu tidak bersifat permanen melainkan hanya saat-saat kumat saja.
"Kalau lagi waras ya biasa, tapi pas kumatnya diajak ngobrol ya gak nyambung," jelas dia.
Kekek Alpin pun menuturkan jika tersangka pernah menjalani masa perawatan di Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Kurungan Nyawa, Pesawaran, Lampung selama satu pekan.
"Tanda-tandanya itu mulai ada saat bapak sama ibunya cerai dan ibunya pergi TKW, dari situ dia sering ngurung diri," tandasnya.(*)
ADVERTISEMENT