Konten Media Partner

Deteksi Dini Gejala Asma, Mahasiswa Itera Ciptakan Alat Ukur VO2 Max

10 Februari 2025 16:09 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Alat Ukur Volume Oksigen Maksimal (VO2 Max). | Foto: Humas Itera
zoom-in-whitePerbesar
Alat Ukur Volume Oksigen Maksimal (VO2 Max). | Foto: Humas Itera
ADVERTISEMENT
Lampung Geh, Bandar Lampung – Tim mahasiswa Teknik Biomedis Institut Teknologi Sumatera (Itera) berhasil merancang alat ukur Volume Oksigen Maksimal (VO2 Max), sebagai upaya deteksi dini gejala asma. Pengembangan alat ini dilakukan oleh Nisa Fadila dan Safa Airlicia Vanderly, mahasiswa Itera, dengan bimbingan dosen Rudi Setiawan dan Al Barra Harahap. Nisa Fadila menjelaskan, alat VO2 Max ini tidak hanya mengukur kapasitas tubuh dalam memanfaatkan oksigen, tetapi juga dapat mendeteksi pola pernapasan yang tidak normal. "Kami berharap alat ini dapat membantu banyak orang, terutama mereka yang berisiko mengalami asma atau yang ingin meningkatkan kebugaran dengan pemantauan yang lebih akurat dan real-time," ujar Nisa. Lebih lanjut, Nisa menjelaskan, alat ini dapat menyimpan data yang kemudian dianalisis, sehingga hasilnya dapat dijadikan referensi oleh tenaga medis.
ADVERTISEMENT
Tim pengembangan alat pendeteksi dini gejala asma. | Foto: Humas Itera
zoom-in-whitePerbesar
Tim pengembangan alat pendeteksi dini gejala asma. | Foto: Humas Itera
Teknologi alat ukur VO2 Max ini menggunakan sensor oksigen (O2), karbon dioksida (CO2), dan tekanan diferensial untuk mengukur kadar gas pernapasan serta tekanan udara saat seseorang bernapas. "Data yang diperoleh akan diproses melalui modul pengolahan data untuk menghitung nilai VO2 Max dan mengidentifikasi pola pernapasan yang tidak wajar. Jika terdeteksi indikasi gejala asma, sistem akan memberikan peringatan dini agar pengguna dapat segera mengambil langkah pencegahan," tambahnya.
Safa Airlicia Vanderly menambahkan, alat ini menampilkan hasil analisis yang mudah dipahami, sehingga diharapkan dapat menjadi inovasi dalam perkembangan teknologi kesehatan modern. "Dengan fitur deteksi dini, kami ingin memberikan solusi yang tidak hanya bersifat reaktif tetapi juga preventif, sehingga masyarakat lebih sadar akan kondisi pernapasan mereka," tutupnya. (Put/Ansa)
ADVERTISEMENT