Konten Media Partner

Detik-detik Jenazah Predi Korban Pembacokan di Bandar Lampung Dibawa ke Sumsel

20 Desember 2024 8:47 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jenazah Predi Saputra (15) telah dibawa ke rumah duka di Prabumulih. | Foto: Ist
zoom-in-whitePerbesar
Jenazah Predi Saputra (15) telah dibawa ke rumah duka di Prabumulih. | Foto: Ist
ADVERTISEMENT
Lampung Geh, Bandar Lampung – Jenazah Predi Saputra (15) telah dibawa ke rumah duka di Prabumulih, Sumatera Selatan, untuk dimakamkan, pada Kamis (19/12) kemarin.
ADVERTISEMENT
Dalam video yang diunggah oleh akun TikTok IX A SPANDALA, terlihat suasana haru saat jenazah korban dipindahkan untuk proses pemakaman. Kejadian tragis ini menyisakan duka mendalam bagi keluarga dan kerabat korban, Pihak keluarga berharap agar pelaku segera ditangkap sesuai hukum yang berlaku.
Berdasarkan informasi yang diterima Lampung Geh, Peristiwa tragis ini terjadi saat Predi dan beberapa temannya, termasuk Jefri, sedang dalam perjalanan pulang setelah membantu di warung pecel lele milik pamannya. Di Jalan Dokter Harun I, Kota Baru, Tanjung Karang Timur, mereka disergap oleh sekitar 15 hingga 18 orang tak dikenal yang menyerang dengan batu, pecahan botol, dan senjata tajam.
"Saat di jalan yang gelap, tiba-tiba keluar sekelompok orang tak dikenal. Mereka melempari saya dengan batu dan pecahan botol. Ketika motor Fredi lewat, mereka langsung menyerang dan melakukan pembacokan. Mereka juga merampas barang-barang seperti dompet, handphone, dan hampir mengambil motor," ujar Jefri.
ADVERTISEMENT
Jefri berhasil melarikan diri, namun Predi mengalami luka bacok serius di dada. Meskipun sempat dilarikan ke RS Graha Husada, nyawanya tidak tertolong.
Predi dikenal sebagai anak ketiga dari tiga bersaudara, dengan ayahnya bekerja sebagai juru parkir dan ibunya sebagai petugas kebersihan di sebuah klinik kecantikan di Bandar Lampung. Siswa kelas 9 di SMPN 25 Bandar Lampung ini dikenal pendiam, berperilaku baik, dan memiliki hobi bermain sepak bola.
Setiap pagi, ia rutin bersholawat di masjid dan sering membantu di warung pamannya pada malam hari.
"Predi itu anaknya baik, pendiam, hobinya main bola. Setiap pagi dia sholawatan di masjid. Kalau malam, kadang dia bantu-bantu di warung saya yang jual pecel lele," ungkap Jumadi yang juga Ayah dari Jefri korban yang selamat dalam penyerangan kelompok bersenjata tajam, Kamis (19/12). (Eva/Ansa)
ADVERTISEMENT