Konten Media Partner

Dianggap Angker dan Rawan Kecelakaan, Jalan di Lampung Selatan Diruqiyah

12 Februari 2025 22:50 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tim praktisi ruqyah syariyah saat melaksanakan ruqyah jalanan yang dianggap angker di sepanjang Jalan Nasional Ir Sutami ruas Kecamatan Tanjung Bintang dan Tanjung Sari, Lampung Selatan. | Foto: istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Tim praktisi ruqyah syariyah saat melaksanakan ruqyah jalanan yang dianggap angker di sepanjang Jalan Nasional Ir Sutami ruas Kecamatan Tanjung Bintang dan Tanjung Sari, Lampung Selatan. | Foto: istimewa
ADVERTISEMENT
Lampung Geh, Lampung Selatan - Tim praktisi ruqyah syariyah di Tanjung Sari, Lampung Selatan, melaksanakan ruqyah di jalanan yang dianggap angker dan rawan kecelakaan lalu lintas oleh masyarakat.
ADVERTISEMENT
Pelaksanaan ruqyah itu dilakukan pada Selasa (11/2) di sepanjang Jalan Nasional Ir Sutami ruas Kecamatan Tanjung Bintang dan Tanjung Sari, Lampung Selatan.
Salah satu tim ruqyah, Eko Warsiyanto mengatakan, pihaknya kerap meruqyah tempat atau jalan yang dianggap rawan terjadi kecelakaan lalu lintas, hingga menyebabkan korban meninggal dunia.
"Ini titik ketiga di Jalan Ir Sutami di Kecamatan Tanjung Sari, Lampung Selatan, yang belum lama ini telah terjadi dua peristiwa kecelakaan lalu lintas, hingga menyebabkan satu orang meninggal dunia," katanya.
Tim praktisi ruqyah syariyah saat melaksanakan ruqyah jalanan yang dianggap angker di sepanjang Jalan Nasional Ir Sutami ruas Kecamatan Tanjung Bintang dan Tanjung Sari, Lampung Selatan. | Foto: istimewa
Menurut Eko, kegiatan ruqyah on the road itu juga merupakan salah satu upaya untuk mendukung Operasi Keselamatan 2025 yang dilakukan kepolisian diseluruh Indonesia.
"Sebagaimana diketahui bersama, operasi tersebut dilaksanakan untuk menekan angka kecelakaan lalu lintas, jadi kami berupaya untuk ikut berpartisipasi membantu menekan angka kecelakaan," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Selain itu, kata Eko, kegiatan itu juga dilakukan sebagai bentuk edukasi dan mengingatkan kepada masyarakat untuk selalu berdoa sebelum bepergian agar selamat dalam perjalanan.
"Selama ini, masyarakat jika melewati jalan yang dianggap angker dan sering terjadi kecelakaan lalu lintas, mereka sering mengklakson dan memberikan isyarat untuk permisi. Padahal dalam hukum islam, hal tersebut tidak ada yang mengaturnya, namun islam menganjurkan cukup dengan membaca Bismillah atau doa yang lain, ketika melintasi tempat yang dianggap angker dan lainnya," ucapnya.
Dalam kesempatan yang sama, kata Eko, pihaknya menghimbau kepada masyarakat untuk selalu berhati-hati serta tertib dalam berlalu lintas ketika berkendara. (Yul/Put)