Konten Media Partner

Diduga Depresi, Ibu di Lampung Bacok Kepala Anaknya yang Masih Berusia 6 Bulan

11 Januari 2025 12:40 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Lokasi kejadian seorang ibu nekat membacok kepala anaknya yang masih berusia 6 bulan. | Foto: Dok Humas Polres Lampung Timur
zoom-in-whitePerbesar
Lokasi kejadian seorang ibu nekat membacok kepala anaknya yang masih berusia 6 bulan. | Foto: Dok Humas Polres Lampung Timur
ADVERTISEMENT
Lampung Geh, Lampung Timur - Seorang ibu di Lampung diduga mengalami depresi hingga membacok anak kandungnya. Akibatnya, korban yang masih berusia 6 bulan mengalami luka bacok di bagian kepala.
ADVERTISEMENT
Peristiwa itu terjadi di Desa Way Areng, Kecamatan Mataram Baru, Kabupaten Lampung Timur, pada Sabtu (11/1) sekitar pukul 06.00 WIB.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Lampung Geh, kejadian itu berawal saksi melihat adiknya sudah terbaring di lantai dengan kondisi luka bacok di bagian kepala. Kemudian saksi langsung membawa korban ke rumah kerabatnya untuk mendapatkan pertolongan.
Saat saksi kembali ke rumahnya, ia mendapati ibunya sudah menyayat tangan sebelah kiri dan meminum obat semut. Saksi pun kemudian berteriak meminta pertolongan dengan tetangga sekitar.
Saat dikonfirmasi, Kapolres Lampung Timur, AKBP Benny Prasetya, membenarkan kejadian tersebut. Ia mengatakan, korban berinisial HS merupakan bayi berusia 6 bulan.
"Peristiwa pembunuhan tersebut, diduga dilakukan oleh UD (40) yang ternyata merupakan ibu kandung dari korban pada Sabtu, 11 Januari 2025 sekitar pukul 04.00 Wib di tempat tinggalnya," katanya.
ADVERTISEMENT
Benny menjelaskan berdasarkan informasi dari petugas kepolisian yang berada di lokasi kejadian, ibu korban diduga mengalami depresi.
"Ibu korban diduga mengalami depresi, akibat persoalan rumah tangga karena sang suami dikabarkan akan menikah lagi, sehingga kemudian nekat membacok bagian kepala bayi putrinya hingga meninggal dunia," ucapnya.
Saat ini korban telah diserahkan kepada pihak keluarga untuk dilakukan proses pemakaman. (Yul/Ansa)