Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.1
Konten Media Partner
Diduga Drainase Ditutup, Jalan Yos Sudarso dan Perkampungan Way Lunik Terendam
8 Februari 2025 21:35 WIB
·
waktu baca 2 menit![Banjir di Jalan Yos Sudarso, Way Lunik, Kecamatan Panjang, Bandar Lampung depan PT. Pelindo | Foto : Ist](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1634025439/01jkjzfn8bt1wwtj0axd13gevs.jpg)
ADVERTISEMENT
Lampung Geh, Bandar Lampung – Hujan deras yang mengguyur Kota Bandar Lampung menyebabkan banjir di Jalan Yos Sudarso, Way Lunik, Kecamatan Panjang, Bandar Lampung, pada Sabtu (8/2).
ADVERTISEMENT
Genangan air terjadi di depan kantor PT Pelabuhan Indonesia (Persero) Regional 2 Panjang, menyebabkan akses jalan terganggu serta berdampak pada pemukiman warga di Kelurahan Pidada dan Panjang Utara.
Camat Panjang, Hendri Satria Jaya, menyatakan bahwa penyebab utama banjir ini adalah penutupan saluran drainase di depan kantor PT Pelindo.
Menurutnya, akibat penutupan tersebut, air tidak dapat mengalir dengan lancar sehingga meluap ke jalan dan perkampungan sekitar.
"Ini penyebabnya saluran drainase milik Pelindo yang ditutup, sehingga air membanjiri jalan dan perkampungan warga yang berada di Kelurahan Pidada dan Panjang Utara," ujar Hendri, pada Sabtu (8/2).
Hendri menambahkan bahwa permasalahan ini sebenarnya sudah disampaikan kepada pihak Pelindo sejak tahun 2022.
Bahkan, Wali Kota Bandar Lampung, Eva Dwiana, pernah meninjau langsung lokasi dan bertemu dengan perwakilan perusahaan tersebut.
"Bunda Eva dulu pernah datang langsung ke sini dan bertemu dengan perwakilan Pelindo. Janjinya, saluran drainase akan dibuka. Tapi nyatanya, sampai sekarang belum ada realisasi," lanjut Hendri.
ADVERTISEMENT
Akibat banjir ini, aktivitas masyarakat sekitar menjadi terganggu. Hendri berharap pihak Pelindo segera menepati janjinya dengan membuka saluran drainase agar kejadian serupa tidak terus berulang.
"Kalau seperti ini kan yang susah masyarakat. Apa sih susahnya membuka saluran drainase?" pungkas Hendri. (Cha/Put)