Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten Media Partner
Dilanda Pandemi, Bagaimana Nasib Ratusan Hewan di Taman Satwa Lembah Hijau?
26 Mei 2020 9:32 WIB

ADVERTISEMENT
Lampung Geh, Bandar Lampung - Pandemi COVID-19 ini juga turut dirasakan oleh para pengusaha di sektor wisata, seperti halnya pada Taman Wisata dan Taman Satwa Lembah Hijau Lampung.
ADVERTISEMENT
Tempat wisata yang berlokasi di Jalan Raden Imba Kusuma Ratu, Kelurahan Sukadana Ham, Kecamatan Tanjung Karang Barat, Kota Bandar Lampung, saat ini terpaksa ditutup untuk sementara waktu sebagai langkah memutus rantai penyebaran virus corona.
Pada Selasa (19/5) lalu Lampung Geh langsung mengunjungi lokasi wisata tersebut untuk melihat kondisi hewan-hewan yang bermukim di sana. Kami bertemu salah satu Tim Medis Lembaga Konservasi Taman Satwa Lembah Hijau, Rasyid Ibransyah (38).
Ketika itu kami sedikit berbincang-bincang sembari berkeliling memantau binatang apa saja yang ada di Taman Satwa Lembah Hijau ini. Rasyid --sapaan akrabnya-- mengatakan jika pandemi ini sangat berdampak bagi keberlangsungan hewan di sini.
"Sementara ini kita tetap normal seperti biasa tidak ada pengurangan jenis pakan maupun jumlahnya, cuma gak tahu ke depannya kalau lebih panjang lagi (pandeminya)," ungkapnya kepada Lampung Geh.
Setidaknya ada 449 ekor satwa dari 103 spesies di Taman Satwa Lembah Hijau yang bertempat tinggal di sini, dimana dijadwalkan untuk makan dua kali sehari.
ADVERTISEMENT
"Binatang di sini makan 2 kali sehari, kalau per bulan total Rp 100 juta dan sekarang gak ada pemasukan," terang dia.
Hal itu tentunya menjadi permasalahan baru bagi pengelola taman satwa ini lantaran hewan-hewan di sini harus tetap dalam kondisi sehat dan tercukupi pangannya.
"Sudah 3 bulan (tidak ada kunjungan) kita penutupan 25 Maret (2020). (Binatang) ini harus tetap makan dan dijaga kesehatannya," kata Rasyid.
Itu pun tentunya berdampak kepada para pegawai yang bekerja di wisata ini. Sebagian pekerja terpaksa diatur dua shift untuk menjaga kelanjutan salah satu rujukan tempat wisata di Lampung ini.
"Setiap hewan ini ada pengurusnya masing-masing, tetapi karena pandemi ini jadi merangkap-merangkap. Karena kerjanya seminggu sekali, gantian," bebernya.
ADVERTISEMENT
"Seperti gajah ini pawangnya satu-satu, tapi karena COVID-19 ini jadi bergantian kerjanya," imbuh dia.
Meski demikian pandemi ini juga sedikit membawa dampak baik bagi binatang, karena tidak adanya kunjungan hewan-hewan lebih terlihat tenang dan tidak stres.
"Kebanyakan lebih tenang, karena biasanya yang ramai-ramai, ini bisa ada yang bertelur dan beranak. Yang sakit ada, tapi bukan dampak dari pandemi, memang binatangnya lagi sakit," jelasnya.
Salah satunya hewan yang berhasil berkembang biak adalah rusa. Kini rusa tersebut telah memiliki dua keturunan baru sebagai tambahan koleksi di Taman Satwa Lembah Hijau.
"Ini rusa berkembang biak saat pandemi ini contohnya," ujarnya.
Sejauh ini pihaknya telah berkoorinasi dengan Perhimpunan Kebun Binatang se-Indonesia (PKBSI) untuk sama-sama mengatasi permasalahan selama pandemi COVID-19.
ADVERTISEMENT
"Sejauh ini stok pakan aman, kita juga sudah meminta bantuan. Kalau dari Perhimpunan Kebun Binatang Seluruh Indonesia mereka open donasi, jadi nanti nunggu dibagi aja sesuai kebutuhannya," pungkas Rasyid.(*)