news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Disetujui ADB, Pinjaman Rp 600 M Digunakan untuk Pembangunan RSPTN Unila dan IRC

Konten Media Partner
14 Februari 2022 12:31 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gedung RSPTN Unila | Foto : M. Debby Diningrat/Lampung Geh
zoom-in-whitePerbesar
Gedung RSPTN Unila | Foto : M. Debby Diningrat/Lampung Geh
ADVERTISEMENT
Lampung Geh, Bandar Lampung - Universitas Lampung (Unila) goal loan Asian Development Bank (ADB) senilai Rp 600 miliar untuk pembangunan Rumah Sakit Perguruan Tinggi Negeri (RSPTN) dan Gedung Integrated Riset Center (IRC).
Rincian pinjaman dana dari Unila kepada Asian Development Bank, Senin (14/2) | Foto : Ist
Demikian disampaikan Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Kerja sama, dan TIK Unila Prof Suharso usai memberi pemaparan gambaran singkat tentang Higher Education for Technology and Innovation (HETI) Project Unila, RSPTN-IRC, pada acara “Kick Off Meeting dan Peluncuran Proyek Higher Education for Technology and Innovation (HETI).
Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Kerja sama, dan TIK Unila Prof Suharso | Foto : Ist
Peluncuran Proyek HETI ADB Loan Nomor 4110 INO yang dibuka secara resmi Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kemendikbudristek RI Prof Nizam, pada Jumat 11 Februari 2022 lalu secara daring.
ADVERTISEMENT
Prof Suharso menyampaikan, Unila sangat peduli untuk melakukan peningkatan besar-besaran mendukung visi 2025. "Salah satunya melalui peningkatan kualitas pendidikan kedokteran melalui pengembangan RSPTN dan pusat penelitian pada proyek-proyek Universitas Lampung," ujarnya.
Dia berharap, proyek tersebut diharapkan dapat memberikan hasil yang sangat berguna melalui rencana strategis yang dikembangkan dengan baik dan untuk meningkatkan daya saing dan produktivitas.
RSPTN Unila direncanakan bertipe C dengan kapasitas 100 tempat tidur dengan pusat layanan unggulan terdiri dari tropical infectious, endocrine and metabolic, geriatrics, dan medical rehabilitation.
Selain itu, RSPTN Unila dalam proyek ini adalah “Rumah Sakit Model” di Sumatra dengan slogan “Rumah Sehat”. Konsep bangunan RSPTN dan IRC Unila adalah ramah lingkungan, berbasis IT, efisiensi energi, tahan gempa, dan responsif terhadap gender.
ADVERTISEMENT
Prof Suharso menjelaskan bahwa keberhasilan pengembangan sumber daya manusia tidak dapat dipisahkan dari kualitas sistem pelayanan publik, terutama sektor kesehatan. Karenanya, dengan semangat kemandirian untuk mencapai kesejahteraan sambil berjuang untuk mencapai visinya dan menjalankan misinya, Unila secara aktif berpartisipasi dalam perencanaan layanan kesehatan masyarakat.
“Sebagai universitas negeri pertama dan terbesar di Lampung, Unila memainkan peran penting untuk mengembangkan sumber daya manusia dan layanan kesehatan di kota Bandar Lampung dan Provinsi Lampung,” jelasnya.
Menurutnya, keberadaan rumah sakit pendidikan yang terintegrasi pusat penelitian atau Integrated Research Center (IRC) Unila dirancang untuk mendukung dosen dalam melakukan penelitian bekerja sama dengan dosen dari disiplin ilmu lain di Unila dan luar Unila, bahkan di dalam dan luar negeri.
ADVERTISEMENT
"Rumah Sakit dan IRC diharapkan meningkatkan kapasitas penelitian, di mana rumah sakit menyediakan data dan kasus untuk penelitian," harapnya.
Kasus-kasus dari rumah sakit akan menghubungkan dan mencocokkan penelitian yang akan memperkuat kuantitas dan kualitas penelitian di fakultas kedokteran Unila. Sebagai hasilnya, penelitian ini akan mendukung meningkatkan layanan rumah sakit untuk membangun jalur klinis.
Untuk alasan tersebut, lanjut Prof Suharso, IRC harus memiliki fasilitas penelitian terbaru dan andal. "Dengan adanya IRC, kita berharap dokter spesialis dapat melakukan penelitian sesuai bidang spesialisasi mereka dan berkolaborasi dengan dokter atau peneliti dari bidang ilmu dasar sehingga mereka dapat mendukung tema penelitian yang merupakan tujuan utama IRC," pungkasnya. (**)