Konten Media Partner

Diskusi Publik di Unila Terancam Batal, BEM FEB Sebut Kampus Tolak Rocky Gerung

14 September 2023 10:16 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pamflet Diskusi Publik BEM FEB Unila. | Foto: Ist
zoom-in-whitePerbesar
Pamflet Diskusi Publik BEM FEB Unila. | Foto: Ist
ADVERTISEMENT
Lampung Geh, Bandar Lampung - Diskusi publik yang diadakan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Unila terancam batal karena ada dugaan penolakan kehadiran Rocky Gerung di kampus.
ADVERTISEMENT
Diskusi yang diadakan diketahui akan mengundang beberapa ahli ini mengusung tema 'Menatap Indonesia Maju: Tantangan Masa Depan Global dan Middle-Income Trap'.
Ketua BEM FEB Unila, Muhammad Reza Pratama membenarkan soal kampus melarang diskusi tersebut karena ada Rocky Gerung.
Menurut Reza, keterangan itu langsung disampaikan oleh Wakil Dekan III Bidang Kemahasiswaan dan Alumni, Muslimin.
"Saya dipanggil dengan Wakil Dekan III, bukan dibatalkan, tapi beliau melarang kami untuk mengadakan diskusi di kampus melarang kami di lingkungan kampus," katanya.
Panggilan tersebut usai Reza dan anggota BEM lainnya menyebarkan pamflet diskusi publik dengan pembicara, di antaranya Rudi Antoni dari pihak Akademisi, Saut Situmorang sebagai Wakil Ketua I KPK 2015-2019, Anthony Budiawan selaku Ahli Ekonomi dan Politik, dan Pengamat Politik Rocky Gerung.
ADVERTISEMENT
"Dengan alasan, takut menjaga mengganggu kondisivitas kampus. Dari sebulan yang lalu saya sudah mengkomunikasikan dengan Wakil Dekan III, beliau sangat menentang dengan alasan pandangan politik yang berbeda dengan yang lain," kata Reza.
Ketua BEM FEB Unila, M Reza Pratama. | Foto: Ist
Padahal, acara tersebut akan dilaksanakan esok hari dan telah mengantongi sejumlah peserta diskusi publik. Bahkan, untuk gedung pun sudah mendapatkan perizinan.
"Alasannya dekan, dipanggil Bu Rektor (Lusmeilia Afriani) diminta untuk membatalkan kegiatan ini, karena Rocky Gerung memiliki konflik dengan Pak Jokowi," jelasnya.
Untuk tidak lanjut pelaksanaan diskusi, Reza mengatakan, akan memastikan diskusi ini berlanjut.
"BEM masih mengusahakan kegiatan ini tetap berlangsung walaupun nantinya bakal di luar kampus ini tempatnya masih dalam proses," kata Reza.
Ia juga menyangkan sikap pihak kampus baik tingkat fakultas maupun universitas yang tak memperbolehkan Rocky Gerung masuk kampus. Di mana, pengamat politik tersebut sebagai salah satu pemateri diskusi.
ADVERTISEMENT
"Saya selaku ketua BEM sangat menyangkan keputusan kampus, kalau seperti ini artinya kami di intervensi, kami diintimidasi, hak-hak kebebasan mahasiswa direnggut," tutupnya. (Ansa/Red)