Konten Media Partner

Disperindag Lampung Pastikan Stok 12 Bahan Pokok Aman dan Surplus Jelang Ramadan

9 Februari 2025 14:58 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi bahan pangan pokok | Foto : Istock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi bahan pangan pokok | Foto : Istock
ADVERTISEMENT
Lampung Geh, Bandar Lampung – Menjelang bulan suci Ramadan 2025, Pemerintah Provinsi Lampung melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) memastikan bahwa ketersediaan 12 bahan pangan pokok strategis dalam kondisi aman dan surplus.
ADVERTISEMENT
Hal tersebut disampaikan Kepala Disperindag Lampung, Evie Fatmawati, setelah rapat koordinasi terbatas bidang pangan di Lampung.
"Beberapa hari yang lalu kita sudah rapat koordinasi dengan Satgas Pangan yang dipimpin oleh Pak Direktur Reskrim Polda Lampung. Seluruh Disperindag kabupaten/kota hadir, dan hasilnya menunjukkan bahwa mulai Februari hingga Mei, ketersediaan 12 bahan pokok strategis di Lampung dalam kondisi surplus," ujar Evie, pada Minggu (9/2).
Kepala Disperindag Lampung, Evie Fatmawati | Foto : Eka Febriani / Lampung Geh
Menurut Evie, jumlah stok yang tersedia lebih dari cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Lampung, kecuali ada kendala cuaca ekstrem seperti hujan atau banjir yang dapat menghambat distribusi dan produksi.
Berdasarkan data Disperindag Provinsi Lampung, berikut adalah ketersediaan dan surplus bahan pangan pokok di Lampung untuk periode Februari-Mei 2025:
ADVERTISEMENT
1. Beras: 1.051.067 ton (kebutuhan 284.531 ton, surplus 766.536 ton)
2. Jagung: 496.567 ton (kebutuhan 365.151 ton, surplus 131.416 ton)
3. Bawang Merah: 15.188 ton (kebutuhan 10.611 ton, surplus 4.507 ton)
4. Bawang Putih: 13.726 ton (kebutuhan 9.032 ton, surplus 4.694 ton)
5. Cabai Merah Keriting: 10.220 ton (kebutuhan 8.746 ton, surplus 1.474 ton)
6. Cabai Rawit: 20.839 ton (kebutuhan 17.848 ton, surplus 2.991 ton)
7. Daging Sapi: 14.126 ton (kebutuhan 8.509 ton, surplus 5.617 ton)
8. Daging Ayam Ras: 40.448 ton (kebutuhan 30.695 ton, surplus 9.753 ton)
9. Telur Ayam: 78.256 ton (kebutuhan 30.251 ton, surplus 48.005 ton)
10. Gula: 53.574 ton (kebutuhan 31.505 ton, surplus 22.069 ton)
11. Minyak Goreng: 87.652 ton (kebutuhan 58.055 ton, surplus 29.597 ton)
ADVERTISEMENT
12. Kedelai: 31.622 ton (kebutuhan 25.170 ton, surplus 6.452 ton)
"Kami sudah memperhitungkan kenaikan permintaan menjelang Ramadan dan Idul Fitri, terutama untuk komoditas seperti tepung, gula, dan daging yang banyak digunakan untuk membuat kue dan hidangan Lebaran. Perhitungan stok kami sudah mencakup tambahan 30% dari kebutuhan normal," jelas Evie.
Untuk menjaga stabilitas harga dan memastikan bahan pokok tetap tersedia bagi masyarakat, pemerintah telah menyiapkan beberapa langkah strategis:
1. Subsidi dan Pengiriman Pasokan
- Bekerja sama dengan Badan Pangan Nasional RI dalam hal subsidi dan pengiriman pasokan dari provinsi lain.
- Penambahan kuota impor bawang putih untuk menjaga stabilitas harga.
2. Pengembangan Produksi Lokal
- Penguatan kawasan produksi bawang merah, cabai merah keriting, dan cabai rawit di kabupaten sentra.
ADVERTISEMENT
- Program pembibitan dan budidaya bawang merah serta cabai secara mandiri.
- Pemanfaatan Pekarangan Pangan Lestari untuk menambah produksi rumah tangga.
3. Monitoring Harga dan Distribusi
- Pengawasan harga daging sapi dan ayam melalui koordinasi dengan feedloter, pedagang sapi, dan asosiasi peternak.
- Optimalisasi fungsi Rumah Potong Hewan (RPH) untuk memangkas jalur distribusi daging sapi.
- Pengawasan harga telur dan pakan ayam melalui koordinasi dengan Pinsar Petelur Nasional dan produsen pakan.
- Koordinasi dengan Perum Bulog dan distributor gula serta minyak goreng untuk memastikan pasokan stabil.
4. Pasar Murah dan Intervensi Harga
- Gelar pangan murah untuk komoditas strategis, terutama cabai merah keriting dan cabai rawit.
- Pembelian produksi petani dengan harga break-even point (BEP) untuk melindungi petani dari kerugian.
ADVERTISEMENT
"Kita akan mengadakan pasar murah wajib menjelang Ramadan untuk membantu masyarakat, karena biasanya permintaan tinggi akan menyebabkan harga naik. Dengan pasar murah ini, diharapkan masyarakat bisa mendapatkan bahan pokok dengan harga yang lebih terjangkau," tambah Evie.
Dengan langkah-langkah yang telah disiapkan, Disperindag Lampung optimis bahwa kebutuhan pangan masyarakat selama Ramadan hingga Idul Fitri dapat terpenuhi tanpa kendala berarti.
"Semua sudah siap, lawannya cuma alam. Asalkan tidak ada hujan atau banjir besar, stok kita aman dan surplus. Kami juga akan terus berkoordinasi dengan seluruh pihak terkait untuk memastikan distribusi berjalan lancar," pungkasnya. (Cha/Put)