Konten Media Partner

Dosen Unila Dodi Faedlulloh Rilis Buku Kritisi Birokrasi dari Teori Kiri

16 Maret 2025 12:20 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Dosen Administrasi Negara Universitas Lampung (Unila), Dodi Faedlulloh yang juga penulis buku Birokrasi dalam Perspektif Kiri: Menimbang Gagasan dan Kritik Birokrasi dari Marx hingga Zizek | Foto : Ist
zoom-in-whitePerbesar
Dosen Administrasi Negara Universitas Lampung (Unila), Dodi Faedlulloh yang juga penulis buku Birokrasi dalam Perspektif Kiri: Menimbang Gagasan dan Kritik Birokrasi dari Marx hingga Zizek | Foto : Ist
ADVERTISEMENT
Lampung Geh, Bandar Lampung – Dosen Administrasi Negara Universitas Lampung (Unila), Dodi Faedlulloh, resmi merilis buku berjudul Birokrasi dalam Perspektif Kiri: Menimbang Gagasan dan Kritik Birokrasi dari Marx hingga Zizek.
ADVERTISEMENT
Buku ini mengupas kritik terhadap birokrasi dari sudut pandang teori kiri, dengan menelaah pemikiran tokoh seperti Karl Marx, Friedrich Engels, Rosa Luxemburg, Antonio Gramsci, hingga Slavoj Žižek.
Diterbitkan oleh Penerbit Independen, buku ini menyoroti bagaimana birokrasi tidak sekadar instrumen administratif, tetapi juga arena perjuangan yang dapat menjadi alat dominasi sekaligus ruang potensial bagi perubahan sosial.
“Saya mengulas bagaimana kritik terhadap konsep birokrasi mainstream yang problematik dalam pelaksanaannya karena menjadi sangat hirarkis dan kaku. Buku ini juga mengeksplorasi bagaimana birokrasi bisa menjadi alat dominasi sekaligus ruang potensial untuk perubahan sosial,” ujar Dodi.
Buku Birokrasi dalam Perspektif Kiri: Menimbang Gagasan dan Kritik Birokrasi dari Marx hingga Zizek karya Dosen Administrasi Negara Universitas Lampung (Unila), Dodi Faedlulloh | Foto : Ist
Menurutnya, kritik terhadap birokrasi selama ini cenderung terbatas pada aspek efisiensi dan transparansi, sementara dimensi ideologis serta relasi kuasa di dalamnya sering diabaikan.
ADVERTISEMENT
“Diskursus teori-teori kritis belum banyak masuk dalam studi birokrasi di Indonesia. Sehingga penjelasan yang ada selama ini kerap terjebak pada cara yang itu-itu saja, bahkan cenderung menerima begitu saja kondisi birokrasi sebagai fakta yang tidak bisa diubah,” tambahnya.
Buku ini menghubungkan teori kritis dengan fenomena birokrasi kontemporer, termasuk perkembangan birokrasi digital dan pengaruh era neoliberal.
Ia menjelaskan, proses penulisan memakan waktu lebih dari satu tahun, dimulai dari penyusunan draft awal pada 2022 hingga penyelesaian naskah secara keseluruhan pada 2023.
“Menulis buku dengan pendekatan teoritis yang mendalam membutuhkan waktu untuk membaca, menganalisis, dan merefleksikan berbagai konsep yang dikaji. Sebagai dosen, beban kerja administratif cukup tinggi, sehingga saya harus pintar-pintar meluangkan waktu, sering kali menulis di malam hari atau akhir pekan,” jelasnya.
ADVERTISEMENT
Melalui buku ini, Dodi berharap pembaca dapat melihat birokrasi tidak hanya dari perspektif administrasi publik yang konvensional, tetapi juga dari sudut pandang kritis.
“Birokrasi bukan sesuatu yang netral; ia selalu terkait dengan kepentingan kelas, ideologi, dan politik kekuasaan. Buku ini merupakan ajakan untuk membangun birokrasi yang lebih berpihak kepada kepentingan publik dan memberdayakan para pekerja di dalamnya,” pungkasnya
Saat ini, buku Birokrasi dalam Perspektif Kiri telah memasuki masa pre-order dan akan segera tersedia di toko-toko buku, termasuk toko buku online yang bekerja sama dengan penerbit.
Pemesanan dapat dilakukan melalui situs resmi Penerbit Independen di https://www.penerbitindependen.com. (Cha/Put)