Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten Media Partner
Dua Guru Besar Itera Soroti Isu Kebencanaan dan Transportasi Berkelanjutan
4 Mei 2025 11:34 WIB
·
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Lampung Geh, Bandar Lampung – Dua guru besar Institut Teknologi Sumatera (Itera) menyampaikan gagasan terkait kebencanaan dan transportasi berkelanjutan dalam acara pengukuhan guru besar yang digelar di Aula Gedung Kuliah Umum (GKU) 2 Itera, Sabtu (3/5).

Prof. Harkunti Pertiwi Rahayu menyoroti pentingnya integrasi prinsip Pengurangan Risiko Bencana (PRB) guna meminimalkan kerentanan dalam perencanaan tata ruang dan pembangunan, terutama di tengah meningkatnya intensitas bencana.
ADVERTISEMENT
“Penguatan sistem peringatan dini yang inklusif bagi penyandang disabilitas, konvergensi PRB dengan Adaptasi Perubahan Iklim (API) sebagai pendekatan holistik berbasis bukti (evidence-based), serta pergeseran dari pendekatan berbasis hazard ke pendekatan berbasis proyek adalah hal yang sangat penting,” ujar Prof. Harkunti.
Sementara itu, Prof. Ibnu Syabri menekankan perlunya pembangunan sistem transportasi yang efisien dan hemat lahan dengan pendekatan analisis data serta pemodelan spatial flow dependence.
“Masalah logistik dan kemacetan tidak hanya berkaitan dengan volume, tetapi juga dengan struktur spasial aliran barang. Tanpa adanya konsolidasi dan koordinasi spasial, sistem transportasi akan terus menghasilkan inefisiensi dan beban lingkungan,” jelasnya.
Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) turut memberikan apresiasi terhadap ide-ide yang disampaikan dalam pengukuhan tersebut.
ADVERTISEMENT
“Salah satu tokoh penting di balik kemajuan BMKG adalah Prof. Harkunti,” katanya.
Menutup acara, Wakil Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyampaikan harapannya terhadap kontribusi kedua guru besar Itera.
“Kehadiran dua guru besar ini merupakan langkah nyata dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan kemajuan bangsa, terutama dalam menghadapi tantangan bencana seperti gempa bumi,” pungkasnya. (Put/Dwk)