Konten Media Partner

Festival Kesenian Sunda di Lampung, Bukti Keberagaman dan Perpaduan Budaya

23 Juli 2023 14:40 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gubernur Lampung Arinal Djunaidi saat menaiki sisingaan, salah budaya seni khas Sunda. | Foto : Dok. Pemprov Lampung
zoom-in-whitePerbesar
Gubernur Lampung Arinal Djunaidi saat menaiki sisingaan, salah budaya seni khas Sunda. | Foto : Dok. Pemprov Lampung
ADVERTISEMENT
Lampung Geh, Pesisir Barat - Setiap dua tahun sekali, di Lampung ada Festival Kesenian Sunda yang diberi nama Lampung Sundanese Arts Festival (LSAF).
ADVERTISEMENT
Di tahun 2023 ini, LSAF digelar untuk yang ke-7 kalinya. Festival kesenian yang mengenalkan kolaborasi antara budaya Sunda dan Lampung itu pada tahun ini digelar di Pantai Way Batang, Kecamatan Ngambur, Kabupaten Pesisir Barat sejak Jumat (21/7) hingga Minggu (23/7).
Beragam acara digelar dalam LFAS Ke-7 mulai dari pidato bahasa Sunda dan Lampung, pantun Sunda dan Lampung, Tari Bedana, Qasidah dan Rampak Silat Sunda dan Lampung.
Kemudian, Anggana Sekar (solo song Sunda dan Lampung), Jaipongan dan Rampak Sekar (vokal grup lagu Sunda dan Lampung) serta terdapat juga beragam kuliner.
Ajang festival Sunda di Sai Bumi Ruwa Jurai ini membuktikan jika keberagaman dan perpaduan antar budaya Sumatera dan Jawa masih terjaga dengan baik.
ADVERTISEMENT
"Semoga acara ini dapat terus membangkitkan semangat seni dan kebudayaan di daerah Provinsi Lampung," kata Gubernur Lampung Arinal Djunaidi saat membuka LSAF pada Jumat (21/7) lalu.
Menurut Arinal, kegiatan ini diharapkan bisa menjadi wadah untuk memperkokoh rasa persaudaraan dan hubungan tali silaturahmi antara warga Lampung yang berasal dari Jawa Barat dan menambah wacana seni budaya Provinsi Lampung.
"Festival ini juga menjadi wadah untuk menggali, melestarikan dan mempromosikan seni budaya tradisi dan adat istiadat Sunda, sehingga akan berdampak pada meningkatnya kunjungan wisatawan ke Provinsi Lampung," ujarnya.
Dia menjelaskan, di Lampung terdapat beragama suku, agama serta budaya, dan menjadikan daerah ini menyimpan potensi budaya multi etnis yang apabila mampu dikemas dengan baik akan menjadi aset yang tak ternilai harganya.
ADVERTISEMENT
"Ini sekaligus untuk membentuk karakter masyarakat yang tangguh, serta dapat menjadi penopang utama dalam mengembangkan industri pariwisata daerah," jelasnya.
Sementara itu, Wakil Ketua Pengurus Besar Paguyuban Pasundan Iyus Rustandi mengatakan, pihaknya sangat mengapresiasi kegiatan pengurus wilayah Lampung termasuk pengurus cabang paguyuban pasundan dari setiap kabupaten/kota yang ada di Provinsi Lampung ini dalam kegiatan LSAF ke-7.
"Tentu kegiatan ini perlu pemikiran, pengorbanan, kebersamaan dan tekad yang kuat untuk bisa melaksanakan festival yang secara konsisten bisa dilaksanakan 2 tahun sekali berkeliling di setiap kabupaten/kota di Provinsi Lampung," kata dia.
Dia meminta kepada warga paguyuban pasundan untuk bisa berkontribusi dalam ikut memajukan Provinsi Lampung.
"Kami pesankan kepada warga kami paguyuban pasundan tetaplah di mana kita berada yaitu di mana bumi di pijak, di situ langit dijunjung. Kita tentu ingin berkontribusi besar di mana kita berada," tandasnya. (Lih/Put)
ADVERTISEMENT