Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten Media Partner
Gara-gara Bubur Ayam, Oknum ASN di Lampung Ngamuk dan Ancam Pedagang Kaki Lima
12 Agustus 2021 17:12 WIB
ยท
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Lampung Geh, Bandar Lampung - Sebuah video viral di sejumlah media sosial, seorang pria mengamuk dan mengancam pedagang bubur ayam di sekitar Museum Lampung, Kamis (12/8).
ADVERTISEMENT
Diketahui pria tersebut mengaku sebagai anggota aparatur sipil negara (ASN). Dari keterangan warga sekitar, pria yang belum diketahui namanya ini marah-marah karena penjual bubur lama melayani pesanannya.
Royan, salah satu saksi mata mengatakan, pria tersebut mengenakan pakaian seragam batik warna merah, dengan PIN Korpri di dada kiri. Namun, terkait nama ia tidak melihat.
"Awalnya dia memesan bubur ayam, karena pelayanannya lama, dia langsung marah dan menggebrak meja. Sangking kerasnya, sampai kuah bubur saya tumpah karena gebrakannya," ungkap Royan.
Setelah itu, lanjutnya, pria itu langsung berdiri dari duduknya dan marah-marah kepada pedagang. Ia pun mengajak berkelahi kepada tukang buburnya. Selanjutnya pria itu memegang batu dan mengancam akan melempar batu tersebut ke pedagang.
ADVERTISEMENT
"Saya sempat tidak terima, langsung saya katakan kepada dia bahwa seharusnya sebagai ASN dan aparatur negara, memberikan contoh yang baik harus banyak sabar, jangan kasar terhadap rakyat kecil, tapi dia malah tambah marah dan tidak terima," kata Royan.
Selain itu, pedagang bubur yang juga korban, Heri mengatakan bahwa pria tersebut mencaci maki dengan kata-kata kasar dan mengancam untuk membubarkan dagangannya.
"Dia ngomong kasar, ngetok-ngetok kaca bubur juga, ngancem mau bubarin lapak bubur ini," kata Heri.
Sementara itu, atas kejadian ini Royan melaporkan oknum tersebut ke SPKT Polresta Bandar Lampung.
Saat dikonfirmasi kepada Kasat Reskrim Polresta Bandar Lampung Kompol Resky Maulana Zulkarnain, ia mengatakan akan menindaklanjuti laporan tersebut.
"Tentunya akan kami tindak lanjuti berdasarkan laporan korban yang saat ini masih proses di SPKT," kata Resky. (*)
ADVERTISEMENT