Gubernur Lampung Mirza Akan Segera Carikan Solusi Banjir di Wilayah Lampung

Gubernur Lampung, Rahmat Mirzani Djausal setibanya di Bandara Raden Inten II | Foto : Eka Febriani/ Lampung Geh

Lampung Geh, Lampung Selatan – Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal menegaskan komitmennya untuk segera mencari solusi atas banjir yang melanda sejumlah wilayah di Provinsi Lampung dalam beberapa pekan terakhir.

Hal ini ia sampaikan setibanya di Bandara Raden Inten II, Jumat (28/2), setelah mengikuti kegiatan retret kepala daerah di Akademi Militer (Akmil) Magelang.

Gubernur Mirza menyatakan bahwa pemerintah daerah akan segera berkoordinasi dengan pemerintah kota dan kabupaten guna menangani bencana ini secara cepat dan tepat.

"Kami akan segera berkoordinasi dengan pemerintah kota dan kabupaten yang terdampak banjir. Kami minta masyarakat bersabar, karena saat ini langkah-langkah penanggulangan sedang kami upayakan," ujar Mirza.

Ia juga mengungkapkan bahwa Pemprov Lampung telah menjalin komunikasi dengan Pemerintah Kota Bandar Lampung serta pihak terkait untuk mengatasi dampak banjir, termasuk upaya pencegahan agar kejadian serupa tidak terulang di masa mendatang.

"Buat teman-teman di Bandar Lampung dan Pesawaran yang terdampak banjir, harap bersabar. Insya Allah, Pemprov bersama Bunda Eva (Wali Kota Bandar Lampung) dan pemerintah daerah lainnya akan mencarikan solusi agar kejadian seperti ini tidak terulang lagi," tambahnya.

Sebelumnya, Gubernur Mirza setelah resmi di lantik oleh Presiden RI, langsung mengikuti retret kepala daerah di Akmil Magelang yang berlangsung pada 21-28 Februari 2025.

Acara ini diikuti oleh lebih dari 456 kepala daerah se-Indonesia dan bertujuan untuk menyelaraskan program prioritas pemerintah pusat dengan kebijakan daerah.

Salah satu materi utama yang diberikan adalah Asta Cita, delapan program prioritas yang diusung oleh Presiden Prabowo Subianto.

Mirza menyatakan bahwa program-program tersebut dapat diterapkan di Lampung, khususnya dalam mendukung pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.

"Kita diajarkan tentang Asta Cita, bagaimana keberagaman program prioritas pemerintah pusat bisa diselaraskan dengan kebijakan di tingkat provinsi dan kabupaten sesuai dengan kultur serta kearifan lokal masing-masing daerah," ujar Mirza.

Ia juga menilai bahwa pertemuan dengan kepala daerah lain menjadi kesempatan untuk bertukar pengalaman dalam mengimplementasikan program pembangunan yang lebih efektif. (Cha/Put)