Hampir Setahun Diberlakukan, Ini Tanggapan Pengguna 'Tayo' Unila

Konten Media Partner
3 Juli 2019 13:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Shuttle Bus Unila saat sedang berhenti di halte pemberangkatan, Rabu (3/7) | Foto : Rafika Restiningtias
zoom-in-whitePerbesar
Shuttle Bus Unila saat sedang berhenti di halte pemberangkatan, Rabu (3/7) | Foto : Rafika Restiningtias
ADVERTISEMENT
Lampung Geh, Bandar Lampung - Setelah hampir setahun beroperasi shuttle bus Universitas Lampung (Unila) menjadi alternatif transportasi bagi mahasiswa beraktivitas di lingkungan kampus, Minggu (30/6), Kampus Unila Bandar Lampung
ADVERTISEMENT
Shuttle bus atau yang sering disebut Tayo bagi mahasiswa Unila, saat ini sudah hampir setahun dari pelaksanaan uji cobanya pada September 2018 dilansir dari laman resmi unila.ac.id untuk melayani antar jemput baik mahasiswa, tenaga kependidikan, maupun dosen di lingkungan Universitas Lampung.
Salah satu mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Unila, Somma (22) mengatakan bahwa selama diberlakukan shuttle bus atau Tayo sangat membantu mahasiswa dalam berkegiatan di lingkungan kampus setelah tidak diberlakukannya parkir di area fakultas, begitu juga dengan kasus curanmor di lingkungan kampus yang menurun.
"Diberlakukannya Tayo di kampus Unila ini sangat baik, poin pertama secara keamanan selama diberlakukannya Tayo kasus-kasus curanmor tidak pernah terdengar yang sebelumnya menjadi keresahan warga kampus, kemudian jumlah Tayo sudah mencukupi untuk menjawab kebutuhan masiswa Unila yang tergolong banyak," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Tak hanya itu Somma pun menjelaskan kendala yang dialaminya selama ini yakni jam operasional yang terkadang tidak bersahabat saat mahasiswa membutuhkan angkutan ini, dan juga area parkir yang kurang bersahabat yakni area parkir yang terbuka sehingga kendaraan langsung terpapar oleh matahari.
"Namun kurangnya menurut saya support facility yang dihadirkan masih minim, seperti lokasi parkir yang panas dan jam operasional yang masih dibatasi hal ini yang masih kurang efektif, karena sudah hampir setahun saya sudah mulai terbiasa menggunakan angkutan ini," tambahnya.
Dalam lain kesempatan, Maya (20), salah satu mahasiswa Fakultas Pertanian yang juga ikut menanggapi bahwa senang dengan adanya fasilitas ini karena membantu mobilitasnya di area kampus.
"Semenjak adanya Tayo lebih enak karena semua bisa menikmati dan merasakan fasilitas yang disediakan, tidak cuma segelintir mahasiswa saja tapi seluruh, dan itu bagi yang menaati peraturan sih," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Maya pun menjelaskan bahwa masih ada segelintir orang yang tidak menaati peraturan yang berlaku, yakni terdapat segelintir orang yang mencari kesempatan untuk bisa parkir di area fakultas masing-masing.
"Tetapi semenjak palangnya buka tutup tidak jelas kendaraan jadi bisa parkir di dalam jadi sudah tidak banyak lagi yang naik Tayo. Sepertinya hal ini salah satu penyebab Tayo kadang tidak berhenti di halte yang sudah ditentukan, kalau tidak ada yang meminta minggir. Jadi yang tadinya mau naik eh ternyata supirnya labas akhirnya tidak jadi naik," jelasnya.
Namun, setelah hampir setahun kebijakan ini diberlakukan mahasiswa-mahasiswa sudah mulai terbiasa dengan keberadaan Tayo untuk membantu mobilitas dalam kegiatan di lingkungan kampus, serta perlu adanya peningkatan keamanan untuk mencegah kendaraan yang seharusnya di parkir dia area parkir terpadu masuk ke area fakultas.
ADVERTISEMENT
"Sejauh ini saya udah terbiasa berangkat pulang ngampus naik Tayo terus, dan menurut saya peraturan yang sudah dibuat harusnya ditaati dan harus konsisten, karena dampaknya akan terlihat dalam jangka waktu lama asalkan peraturannya ditaati dengan baik," tambah Maya.(*)
---
Laporan reporter Lampung Geh Rafika Restiningtias
Editor : Asa Nirwana