Konten Media Partner

Hari Ini OAIL Itera Gelar Pengamatan Hilal Bulan Ramadan 1446 Hijriah

28 Februari 2025 10:39 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Observatorium Astronomi Itera Lampung (OAIL) mengelar pengamatan hilal bulan ramadhan. | Foto: Dok Humas Itera
zoom-in-whitePerbesar
Observatorium Astronomi Itera Lampung (OAIL) mengelar pengamatan hilal bulan ramadhan. | Foto: Dok Humas Itera
ADVERTISEMENT
Lampung Geh, Bandar Lampung - Observatorium Astronomi Itera Lampung (OAIL) akan menggelar pengamatan hilal awal Ramadan 1446 Hijriah pada Jumat, (28/2).
ADVERTISEMENT
Kegiatan ini akan berlangsung di Kompleks Stasiun Pengamat Bulan (OZT-ALTS) Taman Alat MKG Kampus Itera, bekerja sama dengan Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Lampung.
Ketua Tim Pengamatan Hilal Ramadan 1446 H OAIL, Annisa Novia Indra Putri mengatakan tim OAIL akan menggunakan Teleskop Robotik OZT-ALTS yang merupakan sebuah refraktor triplet apokromat berdiameter 152 mm dengan panjang fokus 1.200 mm.
"Pengamatan juga akan didukung oleh kamera CCD monokrom berkecepatan tinggi dengan filter inframerah serta kamera CMOS berwarna," katanya.
Selain itu, OAIL juga menyediakan dua teleskop portable Barride Optics A-102, binokuler, dan teleskop Utopia III untuk peserta yang hadir.
"Secara astronomis, awal bulan Hijriah ditandai dengan terlihatnya bulan sabit muda (hilal) saat matahari terbenam pada 29 bulan Hijriah," ucapnya.
ADVERTISEMENT
"Jika hilal tidak terlihat atau tidak memungkinkan untuk diamati, maka bulan Hijriah digenapkan menjadi 30 hari. Tahun ini, 29 Syaban 1446 H bertepatan dengan 28 Februari 2025,"ujarnya.
Sementara itu, berdasarkan perhitungan tim OAIL, konjungsi toposentrik terjadi pada 28 Februari 2025 sekitar pukul 06.03 WIB. Saat matahari terbenam di Itera pada pukul 18.19 WIB, bulan akan berada di horizon barat dengan umur sabit bulan 12 jam 4 menit.
"Berdasarkan perhitungan toposentrik, ketinggian bulan saat matahari tenggelam adalah +03°:38′:55″, dengan azimut +263°:58′:02″ dan beda azimut +04°:48′:07″ dari lokasi Matahari terbenam. Sementara itu, elongasi bulan tercatat sebesar +05°:09′:32″. Bulan diperkirakan terbenam pada pukul 18.39 WIB di lokasi pengamatan," sebutnya.
Meskipun ketinggian hilal sudah melebihi kriteria visibilitas hilal Neo MABIMS (minimal 3 derajat), kata Annisa, elongasi hilal masih belum memenuhi kriteria minimal 6,4 derajat.
ADVERTISEMENT
Oleh karena itu, hasil akhir penentuan 1 Ramadan 1446 H tetap menunggu sidang isbat yang diselenggarakan oleh Kementerian Agama Republik Indonesia.
Annisa menambahkan, OAIL membuka pengamatan hilal untuk umum dan menyediakan siaran langsung melalui kanal YouTube OAIL di https://tinyurl.com/youtube-oail serta laporan singkat di akun Instagram @oail.itera.
"Masyarakat yang tidak dapat hadir langsung tetap bisa memantau pengamatan melalui kedua platform tersebut," pungkasnya. (Yul/Put)