Hari Pertama Buka Saat PPKM Level 4, Mal di Bandar Lampung Masih Sepi Pengunjung

Konten Media Partner
25 Agustus 2021 14:48 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Hari pertama buka saat PPKM Level 4, MBK Bandar Lampung masih sepi pengunjung, Rabu (25/8) | Foto : Sidik Aryono/Lampung Geh
zoom-in-whitePerbesar
Hari pertama buka saat PPKM Level 4, MBK Bandar Lampung masih sepi pengunjung, Rabu (25/8) | Foto : Sidik Aryono/Lampung Geh
ADVERTISEMENT
Lampung Geh, Bandar Lampung - Hari pertama mal di Bandar Lampung mulai beroperasi di tengah penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4. Sejumlah mal di Bandar Lampung masih sepi pengunjung, Rabu (25/8).
Hari pertama buka saat PPKM Level 4, MBK Bandar Lampung masih sepi pengunjung, Rabu (25/8) | Foto : Sidik Aryono/Lampung Geh
Pantauan Lampung Geh di Mall Boemi Kedaton (MBK), sudah terlihat aktifitas para pedagang mulai membuka tokonya. Sementara pengunjung masih nampak sepi.
Hari pertama buka saat PPKM Level 4, MBK Bandar Lampung masih sepi pengunjung, Rabu (25/8) | Foto : Sidik Aryono/Lampung Geh
Sebelumnya, mal di Bandar Lampung ditutup sementara di tengah penerapan PPKM Level 4 sejak 12 Juli 2021. Hingga diizinkan beroperasi kembali sejak diberikan kelonggaran pada masa perpanjangan PPKM Level 4 di luar Jawa-Bali mulai 24 Agustus hingga 6 September 2021.
Simpur Center masih terpantau masih sepi pengunjung di hari pertama buka saat PPKM Level 4, Rabu (25/8) | Foto : Sidik Aryono/ Lampung Geh
Dikutip dari keterangan Presiden Joko Widodo pada Senin (23/8), bahwa kelonggaran diberikan bagi mal dan pusat perbelanjaan dibolehkan buka dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat. Namun, jumlah pengunjung dibatasi sebanyak 25 persen dari kapasitas maksimal, dan jam operasional juga dibatasi sampai pukul 20.00 WIB.
ADVERTISEMENT
Inez, salah satu pedagang busana muslim di MBK mengatakan, selama mal ditutup karena PPKM, dia hanya berjualan melalui online. Sehingga, dia harus membawa pulang barang dagangannya dari tenant yang ada di MBK. Dia bersyukur, saat ini bisa berdagang kembali secara offline.
"Alhamdulillah sudah bisa dagang lagi, bingung juga kemarin cuma online jualannya. Dan ini kemarin pas dibolehin dagang lagi, kita harus rapid antigen dulu, walaupun sudah vaksin. Kita ikuti saja aturannya," katanya sembari menyusun barang dagangan.
Manager MBK Bandar Lampung, Andreas Purwanto saat diwawancarai awak media, Rabu (25/8) | Foto : Sidik Aryono/Lampung Geh
Sementara itu, Manager MBK Andreas Purwanto mengatakan, meskipun sudah diizinkan buka sejak kemarin, pihaknya baru membuka mal pada hari ini. MBK belum menjadikan surat vaksin sebagai syarat bagi pengunjung, hanya saja, bagi para pegawai dan pemilik tenant harus menunjukkan bukti negatif rapid antigen atau PCR.
ADVERTISEMENT
"Kalau untuk pengunjung tidak harus pakai surat vaksin, tapi protokol kesehatan diterapkan secara ketat. Ke depan, kita mengikuti kebijakan pemerintah daerah, apakah akan diterapkan atau tidak," katanya.
"Kalau pegawai dan pedagang harus menunjukkan bukti negatif rapid antigen atau PCR, karena lebih dari satu bulan kita tutup. Ini untuk mengantisipasi, karena pasti sudah kemana-mana," imbuhnya.
Selain MBK, pusat perbelanjaan lainnya seperti Simpur Center Bandar Lampung juga sudah mulai beroperasi. Seperti halnya MBK, Simpur Center juga menutup aktivitas dari pengunjung sejak 12 Juli hingga 23 Agustus 2021.
Legal Division Simpur Center, Syech Hud Ismail mengatakan, sementara ini belum menerapkan vaksin sebagai syarat bagi pengunjung. "Karena seperti kita tahu, cakupan vaksinasi saat ini belum mengcover jumlah masyarakat yang ada. Jadi yang penting protokol kesehatan harus diterapkan secara ketat," ujar Syech Hud.
ADVERTISEMENT
Meskipun sudah dibuka, lanjut Syech Hud, belum terlihat banyaknya pengunjung di Simpur Center. Menurutnya, dikarenakan jalan utama menuju Simpur Center, yakni di Tugu Juang masih diberlakukan penyekatan.
Kemudian, guna memastikan pengunjung mal tertib mengikuti protokol kesehatan, pihak manajemen dan para pedagang berkomitmen tidak akan melayani pedagang yang tidak menerapkan protokol kesehatan, terutama masker. "Kalau respon dari para pedagang pastinya beragam, yang jelas bersyukur bisa kembali beraktivitas usahanya. Tapi komitmen kita, tidak akan melayani pengunjung yang tidak mematuhi protokol kesehatan," tutupnya. (*)