Konten Media Partner

Hari Santri Nasional: Ning Sasa Ajak Santri untuk Berinovasi dan Berkarya

22 Oktober 2024 21:23 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
anggota DPRD Provinsi Lampung dan Sekretaris Fraksi PKB, Sasa Chalim Nur Syajarotuddur | Foto : Eka Febriani / Lampung Geh
zoom-in-whitePerbesar
anggota DPRD Provinsi Lampung dan Sekretaris Fraksi PKB, Sasa Chalim Nur Syajarotuddur | Foto : Eka Febriani / Lampung Geh
ADVERTISEMENT
Lampung Geh, Bandar Lampung - Memperingati Hari Santri Nasional 2024, Sasa Chalim Nur Syajarotuddur, atau lebih dikenal sebagai Ning Sasa, menekankan peran krusial santri dalam mendorong kemandirian dan kreativitas di era modern.
ADVERTISEMENT
Sebagai anggota DPRD Provinsi Lampung dan Sekretaris Fraksi PKB, Ning Sasa mengingatkan bahwa santri harus mampu beradaptasi dan responsif terhadap perubahan yang cepat di sekeliling mereka.
"Santri di era yang sangat maju ini harus bisa adaptif dan responsif terhadap perubahan," tegasnya.
Ia menambahkan bahwa untuk tidak tertinggal, santri harus mampu membaca peluang untuk berkembang tanpa meninggalkan kewajiban mereka untuk mengaji, mengabdi, dan berdakwah.
Dengan latar belakang sebagai santri, yang tumbuh di Pondok Pesantren Alfadlu wal Fadlilah di Kendal dan merupakan putri dari ulama terkemuka Alm. K.H. Abdul Chalim Maftuhin di Lampung Timur, Ning Sasa menekankan bahwa banyak role model santri yang telah sukses menjadi pemimpin di Indonesia, membuka jalan bagi generasi santri untuk berinovasi.
ADVERTISEMENT
"Saat ini sudah banyak peluang dan wadah bagi santri untuk mengembangkan kreativitas serta meningkatkan kapasitas diri," ujarnya.
Ning Sasa juga mengingatkan bahwa dukungan dari pemerintah dan swasta dalam menciptakan wadah untuk minat dan bakat santri harus dimanfaatkan dengan baik.
Ia berkomitmen untuk membawa program yang mendukung kemandirian santri, terutama dalam bidang ekonomi dan kreativitas, guna menciptakan santri yang lebih percaya diri dan berpengalaman.
"Dengan program yang ada di provinsi maupun pusat, kita dapat menciptakan santri yang lebih percaya diri dan memiliki pengalaman luas," pungkasnya.
Sebagai Informasi, Ning adalah sebutan untuk putri kiai atau anak dari kiai pengasuh pondok pesantren, melansir dari laman nu.or.id. (Cha/Put)