Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten Media Partner
Hasil Konsolidasi Aliansi Lampung Menggugat Akan Menggelar Aksi
23 Agustus 2024 7:51 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Lampung Geh, Bandar Lampung – Situasi politik di Indonesia yang semakin mengkhawatirkan memicu gelombang pergerakan mahasiswa dan elemen masyarakat di Provinsi Lampung.
ADVERTISEMENT
Kamis sore, ratusan mahasiswa dari berbagai universitas di Lampung berkumpul di Universitas Lampung (Unila) untuk menggalang kekuatan dalam sebuah konsolidasi yang menandai awal dari gerakan "Lampung Menggugat", pada Kamis (22/8).
Aliansi yang terdiri dari 46 lembaga mahasiswa ini mengusung misi penting: menyelamatkan demokrasi yang mereka nilai sedang dikhianati oleh elit politik nasional.
Dalam konsolidasi tersebut, disepakati bahwa mereka akan turun ke jalan, pada Jumat 23 Agustus 2024, dengan menggelar aksi di depan kantor DPRD Lampung.
Di tengah kerumunan mahasiswa, kelompok bertopeng ikut hadir dalam konsolidasi tersebut, dengan mengenakan kostum ala "Money Heist," simbol perlawanan terhadap ketidakadilan.
Pimpinan kelompok lingkaran ketjil, Damar ini, menyampaikan bahwa mereka sudah bergerak sejak tadi malam dengan menggelar aksi di Tugu Adipura Bandar Lampung.
ADVERTISEMENT
"Kami di sini dengan tujuan yang jelas, mendesak agar DPR dibubarkan. Institusi ini sudah tidak lagi mewakili kepentingan rakyat," tegas Damar.
Dalam konsolidasi tersebut, para mahasiswa sepakat untuk membawa empat tuntutan utama ke hadapan publik.
Tuntutan mereka di antaranya menuntut Presiden dan DPR RI menghentikan revisi UU Pilkada yang tidak pro-rakyat, serta mendesak Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk menjalankan putusan Mahkamah Konstitusi (MK) sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan.
Kemudian, hapuskan semua kebijakan pemerintah yang merugikan rakyat dan boikot Pilkada 2024.
Koordinator aksi dari Unila menekankan pentingnya persatuan dalam menghadapi situasi demokrasi yang dianggap semakin terancam.
"Gerakan ini adalah wujud kecemasan kita terhadap masa depan demokrasi di Indonesia. Jika kita tidak bertindak sekarang, kita akan terus diinjak-injak oleh para elit yang hanya mementingkan kekuasaan mereka," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Selain itu, ratusan mahasiswa yang hadir menyatakan komitmennya untuk terus bergerak hingga demokrasi dikembalikan ke jalur yang benar. (Cha/Put)