Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.98.1
Konten Media Partner
Ikhwan Ferdian: CEO SigerHub, Bantu Ratusan UMKM Lampung Kembangkan Bisnis
13 Juli 2021 17:06 WIB
ยท
waktu baca 2 menitDiperbarui 13 Agustus 2021 14:05 WIB

ADVERTISEMENT
Lampung Geh, Bandar Lampung - SigerHub merupakan lembaga inkubasi swasta pertama di Lampung dan sudah membantu ratusan usahawan muda mengembangkan bisnisnya.

Ikhwan Ferdian, CEO SigerHub, mengatakan bahwa SigerHub berdiri sejak November, 2019. Awalnya SigerHub bergerak di lingkungan kampus Universitas Lampung (Unila).
"SigerHub itu merupakan lembaga inkubator bisnis yang ada di Lampung, kita fokus menginkubasi para UMKM, Startup, dan koperasi. Kita melakukan kegiatan pelatihan, pendampingan, mentoring, dan konsultasi kepada mereka yang baru memulai dan ingin berkembang," kata Ikhwan kepada Lampung Geh, Selasa (13/7/2021).
ADVERTISEMENT
"Tujuan awalnya, SigerHub ingin mengenalkan sistem koperasi kepada startup dan UMKM. Kita kenalkan secara organik lewat proses inkubasi dan kurikulum yang sudah kita siapkan semuanya gratis," tambahnya.
Ikhwan juga mengatakan banyak UMKM yang sebelum dibina belum memiliki badan hukum dan pemasukan belum stabil. Setelah dibina di SigerHub sekarang sudah memiliki omzet ratusan juta per tahun dan sudah memiliki badan hukum.
"Sampai saat ini kita sudah sampai batch ketiga, nanti mereka tinggal daftar. Setelah itu mereka ikut kelas inkubasi selama 6 bulan, untuk pendaftarannya kita buka setahun dua kali. Setelah 6 bulan kita dampingi, ada proses 'pitching' kita tawarkan ke investor jejaring kita usaha mereka," ungkapnya
"Ada waktu batch pertama, saat kita bina belum punya badan usaha terus omzetnya belum stabil. Setelah kita bina, omzetnya bisa mencapai 600 juta pertahun dan akhirnya sudah berbadan usaha PT,"
ADVERTISEMENT
Pria kelahiran Pringsewu, 25 Februari 1997 lulusan Akuntansi, Universitas Lampung tersebut menceritakan perjalanan karirnya dalam mengembangkan bisnis. Mulai dari tour & travel hingga bisnis kuliner pernah ia jalani dan banyak pengalaman yang dipelahari dari setiap kegagalan yang dia dapatkan.
"Aku tinggal di Gading Rejo, Pringsewu. Waktu itu punya bisnis tour & travel tapi salah mengambil keputusan. Terus aku beralih ke bisnis kuliner, ternyata waktu itu banyak yang ngetawain karena namanya 'Geblek' dari situ aku belajar ternyata nama di bisnis itu penting," pungkasnya. (*)