Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.96.1
Konten Media Partner
Inkubitek IIB Darmajaya Mewakili Lampung pada PPBT Ristekdikti 2019
27 Februari 2019 12:46 WIB
Diperbarui 21 Maret 2019 0:03 WIB
ADVERTISEMENT
![Mahasiswa IIB Darmajaya saat menerima bantuan modal usaha | foto: Dok. Inkubator IIB Darmajaya](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1551245456/xa0zc7mwvxdntcltcg4l.jpg)
Lampung Geh, Bandar Lampung - Seleksi program Perusahaan Pemula Berbasis Teknologi (PPBT) yang diadakan oleh Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Ristekdikti) tahun 2019, berhasil mengharumkan nama Institut Informatika dan Bisnis (IIB) Darmajaya.
ADVERTISEMENT
Pasalnya salah satu perusahaan rintisan kampus ini, berhasil lolos seleksi PPBT 2019 dan terpilih sebagai satu-satunya startup yang mewakili daerah Lampung dari tiga inkubator lain yang ikut seleksi yaitu Unila, Darmajaya dan Polinela. PPBT ini juga diikuti oleh lebih dari 70 inkubator dari PTN dan PTS se-Indonesia.
Perusahaan rintisan tersebut bernama SANEDU, merupakan aplikasi pembelajaran untuk membantu siswa-siswi tingkat SD, SMP dan SMA dalam belajar dan mempersiapkan ujian, baik ujian semester, ujian nasional, SBMPTN hingga seleksi Perguruan Tinggi Kedinasan.
Menariknya dalam proses pembelajaran, SANEDU tidak hanya merubah sistem bimbel konvensional menjadi berbasis teknologi saja, namun juga menerapkan prinsip pengoptimalan delapan kecerdasan yang dimiliki oleh tiap siswa untuk menyerap pelajaran.
ADVERTISEMENT
Aditya Edgar Ramadhan, mahasiswa IIB Darmajaya sebagai Chief Technology Officer SANEDU bertutur, "Total Dana Hibah yang diterima dari Ristekdikti senilai 150 juta rupiah, yang akan digunakan untuk menyempurnakan dan memperkuat produk, utamanya dalam hal promosi dan marketing."
Prestasi ini tentu tidak lepas dari peranan dan dukungan seluruh pihak civitas akademika IIB Darmajaya yang membebankan mata kuliah wajib Technopreneur dan Pengembangan Bisnis bagi mahasiswanya.
Mewakili Niken Paramitasari, S.E., M.M., Kepala Biro Inkubitek Career Centre (CC) dan Rumah Tangga, Lilla Rahmawati, S. Sos., M.M., selaku kepala Bagian Inkubitek dan Career Centre IIB Darmajaya menjelaskan, bahwa dunia usaha selalu berkaitan dengan dua hal yaitu usaha kecil dan usaha besar. Mahasiswa yang baru belajar, tentu tidak mungkin langsung merambah dunia usaha yang besar.
ADVERTISEMENT
"Mahasiswa memiliki ide bisnis, namun belum memiliki bekal yang cukup untuk memulai. Karena skill (berkaitan dengan prinsip kerja, kerja tim, SOP, pengelolaan keuangan dan model bisnis, strategi pemasaran hingga branding produk) yang masih lemah. Dan yang paling utama tentu masalah dana," ungkapnya kepada reporter Lampung Geh saat ditemui di kantornya (27/2).
Dalam hal ini Inkubitek khususnya kampus IIB Darmajaya menjalankan fungsinya dalam mempersiapkan dan membina mahasiswa untuk berani merintis usahanya.
Mulai dari membantu memdapatkan akses bantuan modal usaha (bisa berupa hibah, pinjaman, maupun investasi), karena menurut Lilla akses dana ini merupakan yang paling penting, agar usaha tidak mati sebelum lahir. Atau bahkan mati sebelum sempat berkembang dan bertumbuh.
ADVERTISEMENT
Selain berperan sebagai pendamping, Inkubator IIB Darmajaya juga turut membantu menumbuhkan ekosistem kewirausahaan dan bisnis rintisan khususnya di lingkungan kampus. Menanamkan mindset kepada mahasiswa bahwa berbisnis adalah sebuah orientasi utama, bukan semata pekerjaan sampingan saja.
Dalam hal ini, Inkubator IIB Darmajaya juga berperan aktif dalam menggelar event rutin seperti seminar dan sharing season dengan pebisnis, pelatihan skill berbisnis, hingga kompetisi bisnis.
Event yang baru-baru ini dilakukan yaitu kompetisi bisnis food startup dan digital startup yang diadakan akhir tahun 2017 hingga 2018 awal. Mulai dari tahap seleksi, pelatihan, hingga mentoring season oleh praktisi. Diadakan juga workshop fotografi berupa styling product dan digital development content.
Pihak kampus bahkan menggelontorkan dana hingga 50 juta rupiah untuk memodali usaha mahasiswa IIB Darmajaya yang serius mengembangkan bisnisnya dengan sistem pinjaman lunak.
ADVERTISEMENT
Terkait dengan program PPBT 2019, Liila menambahkan, "Alhamdulillah Inkubitek IIB Darmajaya terpilih dan diberi kewenangan oleh Ristekdikti untuk menginkubasi lima tenant."
Selain SANEDU, empat tenant lain yang akan dibimbing oleh Inkubitek IIB Darmajaya, yaitu mesin pemipih jagung AINUN bidang material maju dari Pringsewu, Banana Peel Vita Organic Shop bidang kesehatan dari Bandar Lampung, H-Fish bidang pangan dari Sumbawa, dan Angsur bidang teknologi dan informasi dari Bandar Lampung.
M Ariza Ekayusendra, M.M., selaku Dosen Pengembang Bisnis mengaku bangga kepada anak-anak didiknya yang berkomitmen untuk mengembangkan ide bisnisnya, di sisi lain juga berterimakasih atas kerja tim dan dukungan dosen serta civitas akademika IIB Darmajaya.
"Ini akan menjadi stimulus bagi mahasiswa lain. Jika mereka memiliki ide dan berani menggarapnya dengan serius, pasti ada peluang untuk melangkah ke depan. Asal mau mencari jalan, dana pasti akan mengikuti" pungkasnya. (*)
ADVERTISEMENT
Laporan reporter Lampung Geh Latifah Desti Lustikasari
Editor : M Adita Putra