Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.95.1
Konten Media Partner
Jelang Imlek, Pengusaha Kue Tutun di Bandar Lampung Pekerjakan Warga Sekitar
16 Januari 2025 14:10 WIB
ยท
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Lampung Geh, Bandar Lampung - Menjelang perayaan hari Imlek, pengusaha kue tutun mempekerjakan warga sekitar dalam proses pembuatan kue khas warga keturunan Tianghoa, Kamis (16/1).
Seperti pengusaha Kue Keranjang Subur Jaya di Jalan Arjuna Nomor 14, Sawah Brebes, Kecamatan Tanjung Karang Timur, Bandar Lampung.
ADVERTISEMENT
Pemilik usaha, Hasan Kurniawan mengatakan setiap perayaan imlek, usahanya tak pernah absen dalam memproduksi kue tutun. Dalam proses pembuatannya, selalu melibatkan warga sekitar.
"Seperti biasa menjelang Imlek kita produksi kue tutun, biasanya mulai 3 minggu sebelum Imlek. Untuk karyawannya kalo normal ada 12 orang, cuman karena ada moment seperti ini kita panggil beberapa orang dan manfaatkan warga sekitar, sehingga total 18 orang," katanya.
Hasan melanjutkan proses pembuatan kue tutun atau biasa dikenal dengan sebutan kue keranjang membutuhkan waktu 15 jam. Dimana, bahan baku utamanya yakni beras ketan/ketan dan gula.
"Jadi ketan direndam 1 malam, besoknya ketan kita giling dan dimasukkan ke dalam pengadukan, setelah selesai di pengadukan kita timbang per setengah kilo dimasukan kedalam cetakan, lalu langsung kita kukus lebih kurang selama 10 jam. Jadi totalnya kira-kira 15 jam lebih," ungkapnya.
ADVERTISEMENT
Menurut Hasan, pihaknya memproduksi kue tutun sesuai dengan jumlah permintaan konsumen. Dalam sehari, pihaknya dapat memproduksi kue tutun sebanyak 1000 pcs.
"Kalo kue tutun nggak berani sembarangan bikin, kita bikin by order (Pre-order) karena barang begini musiman, kalo kita asal bikin nanti setelah Imlek nggak dicari orang, jadi mubajir," ucapnya.
Hasan pun berharap perayaan Imlek tahun 2025, omset penjualan mengalami kenaikan sehingga dapat menutupi bahan baku yang mengalami kenaikan.
"Semoga tahun ini hasilnya lebih baik dibanding tahun kemarin, walaupun barang baku naik mudah-mudahan omset bisa naik, jadi bisa nutupin yang kekurangan dari bahan yang lain," tutupnya. (Yul/Ansa)