Kabar Duka, Guru Besar Universitas Lampung Prof Eddy Rifai Tutup Usia

Prof Eddy Rifai semasa hidupnya. | Foto : Dok. Fakultas Hukum Universitas Lampung

Lampung Geh, Bandar Lampung - Guru Besar dari Fakultas Hukum Universitas Lampung, Prof. Dr. Eddy Rifai, S.H., M.H., tutup usia, pada Kamis (17/8) sekitar pukul 23.50 WIB.

Prof Eddy Rifai meninggal dunia di usianya yang ke-62 tahun. Berdasarkan informasi yang dihimpun, ia meninggal dunia karena sakit yang dideritanya.

Kabar wafatnya pria kelahiran Palembang, 12 September 1961 itu juga beredar melalui pesan grup WhatsApp.

Rencananya, almarhum disemayamkan di rumah duka di Jalan Purnawirawan, Swadaya 7, Gunung Terang Tanjung Karang Barat, Bandar Lampung, pada Jumat (18/8).

Diketahui, Prof Eddy Rifai sebelumnya dikukuhkan menjadi guru besar oleh Rektor Universitas Lampung, Prof Lusmeilia Afriani dalam Rapat Luar Biasa Senat Universitas Lampung yang digelar di Gedung Serbaguna Unila, Selasa, (13/6) atau sekitar dua bulan lalu.

Prof Eddy Rifai dikukuhkan dengan gelar Guru Besar Bidang Ilmu Hukum. Saat itu menyampaikan orasi ilmiahnya berjudul Membangun Rezim Anticyber Laundering di Indonesia: Inovasi Hukum di Era Digital.

Saat dikukuhkan menjadi guru besar itu, ia sudah terlihat menggunakan kursi roda.

Prof Eddy Rifai saat dikukuhkan menjadi Guru Besar Bidang Ilmu Hukum oleh Rektor Unila Prof Lusmeilia Afriani. Saat dikukuhkan ia sudah terlihat mengenakan kursi roda. | Foto : Dok. Universitas Lampung

Diketahui, semasa hidupnya, Prof Eddy Rifai dikenal sebagai pribadi yang baik, termasuk dekat dengan awak media.

Ia sering menjadi narasumber untuk dimintai pendapat dan pandangannya terkait berbagai isu dan persoalan hukum pidana di Provinsi Lampung. Bahkan, ia juga kerap menulis dan juga sering menjadi saksi ahli dalam berbagai kasus di pengadilan.

Prof Eddy Rifai lulus di Universitas Lampung pada tahun 1985 silam, kemudian melanjutkan pendidikan S2 di Universitas Indonesia dan lulus pada tahun 1991. Setelah itu ia melanjutkan kembali pendidikan S3 di Universitas Indonesia dan lulus pada tahun 2002. (Lih/Ansa)