Kapal Motor EMJ Tujuh Pencari Ikan Hilang Kontak, Ini Kronologinya

Konten Media Partner
20 Agustus 2021 15:22 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tim Basarnas melakukan pencarian KM EMJ Tujuh yang hilang kontak menuju Pulau Enggano. | Foto: Ist
zoom-in-whitePerbesar
Tim Basarnas melakukan pencarian KM EMJ Tujuh yang hilang kontak menuju Pulau Enggano. | Foto: Ist
ADVERTISEMENT
Lampung Geh, Bandar Lampung - Pencarian Kapal Motor (KM) EMJ Tujuh masih dilakukan karena hilang kontak (lost contact) lebih dari seminggu saat menuju Pulau Enggano, Bengkulu Utara, Bengkulu.
ADVERTISEMENT
Kepala Kantor SAR Lampung, Jumaril menjelaskan upaya masih dilakukan Basarnas Kantor SAR Lampung dalam melakukan pencarian terhadap kapal pencari ikan.
Tim Basarnas melakukan pencarian KM EMJ Tujuh yang hilang kontak menuju Pulau Enggano. | Foto: Ist
Jumaril menjelaskan kronologi lost contact KM EMJ Tujuh hingga pihak pemilik kapal melaporkan ke Basarnas untuk menemukan Kapal tersebut.
Tim Basarnas melakukan pencarian KM EMJ Tujuh yang hilang kontak menuju Pulau Enggano. | Foto: Ist
“Kita kerahkan juga KN SAR Basudewa untuk berupaya membantu melakukan pencarian,” ujar Jumaril

Rabu, 11 Agustus 2021 pukul 08.30 WIB

KM EMJ Tujuh berangkat untuk mencari ikan bersama Anak Buah Kapal (ABK) sebanyak 20 orang. Kapal tersebut berangkat dari Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Lempasing, Teluk Betung Timur, Bandar Lampung. Selanjutnya akan menuju Pulau Enggano, Bengkulu Utara.
Pada saat bersamaan, KM Mayo Jaya dengan rute yang sama juga menuju Pulau Enggano. Namun, hanya KM EMJ Tujuh yang tidak sampai di Pulau Enggano.
ADVERTISEMENT

Kamis, 12 Agustus 2021 pukul 13.21 WIB

Sehari setelahnya, KM EMJ Tujuh mulai hilang dari Vessel Monitoring System (VMS) atau dinyatakan hilang kontak. Sejak dinyatakan hilang kontak tersebut pemilik kapal KM EMJ Tujuh melakukan upaya pencarian dengan mengerahkan 2 kapal lain miliknya namun hasilnya masih nihil.
Senin, 16 Agustus 2021
Pemilik KM EMJ Tujuh yang mana PT Sutiyoso Bersaudara melaporkan kehilangan kapal tersebut ke pihak Basarnas.
Jumaril mengatakan, dalam pencarian tersebut faktor gelombang yang tinggi di perairan sebelah barat Lampung menjadi kendala yang cukup berarti.
"Ketinggian gelombang di Perairan Sebelah Barat Lampung hingga Samudra Hindia berkisar antara 4 meter sampai 6 meter. Basarnas juga berkoordinasi dengan VTS Panjang untuk di-Mapel-kan," tuturnya.
ADVERTISEMENT
Ia juga meminta sejumlah pihak menyebarkan informasi terkait insiden tersebut melalui e-broadcast oleh Kantor Pusat Basarnas kepada kapal-kapal yang melintas di perairan tersebut apabila melihat keberadaan KM EMJ Tujuh dapat melaporkan ke pihak Basarnas.

Jum'at, 20 Agustus 2021

Hingga kini, pihak PT Sutiyoso Bersaudara pemilik KM EMJ Tujuh belum mendapatkan kabar ditemukannya kapal tersebut.
Kasman, Bagian Operasional PT Sutiyoso Bersaudara di Lampung mengatakan pihaknya juga masih melakukan upaya pencarian.
"Untuk jumlah ABK di KM EMJ Tujuh ada 20 orang. Diantaranya ada 8 orang dari Lampung," katanya.
Selain itu, Kasman mengatakan ada pun warga dari Ambon, NTT maupun Jawa sebagai ABK di kapal tersebut.

Laporan Kehilangan Kapal dan Waktu Kejadian Sangat Panjang

Selain itu, dalam interval waktu dari kejadian yaitu dari tanggal 11 Agustus hingga dilaporkan ke Basarnas tanggal 16 Agustus sudah cukup lama sehingga diperkirakan pergeseran kapal ini dengan arah dan kecepatan arus itu sudah sangat jauh menjauhi Pulau Sumatra karena arus laut menuju ke Samudera Hindia.
ADVERTISEMENT
“Sehingga alat utama (alut) kita sangat sulit untuk menjangkau lokasi prediksi posisi kapal tersebut yg ditunjukkan oleh SARMap prediction, karena search area-nya menjadi semakin luas dan jauh ke arah samudera hindia," pungkasnya. (*)