Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.8
Konten Media Partner
Kapolsek Negara Batin Way Kanan, Lampung: Sosok Humanis Dekat dengan Warga
18 Maret 2025 9:59 WIB
·
waktu baca 3 menit
ADVERTISEMENT
Lampung Geh, Way Kanan – Tragedi penembakan yang menewaskan tiga anggota kepolisian terjadi saat penggerebekan judi sabung ayam di Kampung Karang Manik, Negara Batin, Kabupaten Way Kanan, Lampung, pada Senin (17/3) sore. Warga menyatakan bahwa Kapolsek Negara Batin berdikasi tinggi.
ADVERTISEMENT
Salah satu korban, Kapolsek Negara Batin Iptu Lusiyanto, dikenal warga sebagai sosok yang religius, dekat dengan masyarakat, dan memiliki dedikasi tinggi dalam menjalankan tugasnya.
Iptu Lusiyanto menjabat sebagai Kapolsek Negara Batin sejak akhir 2023, setelah sebelumnya menjabat sebagai Kapolsek Semaka, Kabupaten Tanggamus, Lampung.
Khotib, warga Kampung Bumi Jaya Baru, mengungkapkan, selama bertugas di Negara Batin, Iptu Lusiyanto menunjukkan kepedulian besar terhadap warganya.
Ia sering hadir dalam berbagai kegiatan sosial dan keagamaan, serta tidak menjaga jarak dengan masyarakat.
"Beliau itu selalu saya undang ke acara apa pun dan selalu hadir. Saya undang di acara perpisahan SMA, hadir. Saya undang di acara pengajian NU, hadir. Pengajian kampung juga hadir," ujar Khotib saat dikonfirmasi pada Senin (18/3).
ADVERTISEMENT
Menurutnya, Iptu Lusiyanto adalah sosok pemimpin yang tidak mementingkan penghormatan pribadi, melainkan lebih fokus pada tugasnya sebagai Kapolsek.
"Beliau sering bilang, yang penting melaksanakan tugas. Kalau enggak dikenal ya enggak apa-apa, enggak ditegur ya enggak apa-apa. Yang penting melaksanakan tugas sesuai ketentuan," tambahnya.
Selain aktif di berbagai kegiatan masyarakat, Iptu Lusiyanto juga dikenal sebagai pribadi yang religius.
Ia sering ikut serta dalam kegiatan keagamaan dan membangun hubungan erat dengan tokoh agama serta warga setempat.
"Beliau selalu membanggakan NU. Katanya, kalau bisa menjaga kerukunan itu ya karena NU," kata Khotib.
Khotib juga menceritakan saat bulan Ramadan, Iptu Lusiyanto memilih untuk tetap berada di lokasi kegiatan keagamaan hingga selesai tarawih.
"Kalau safari sore menjelang buka puasa, setelah buka itu biasanya orang-orang pulang, tapi Pak Lusiyanto tetap di sini sampai sholat tarawih baru pulang ke Polsek," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Dalam menjalankan tugasnya, Iptu Lusiyanto dikenal memiliki dedikasi tinggi.
Ia kerap menyampaikan, kepada warga bahwa dirinya siap 24 jam untuk melayani masyarakat.
"Beliau sering bilang, rumahnya memang di OKU Timur, tapi selama bertugas di sini, beliau selalu ada di rumah dinas Polsek. Kalau ada keluhan apa pun, beliau selalu bilang silakan hubungi," kata Khotib.
Ia juga menambahkan, setiap kali berkunjung ke Polsek untuk mengantarkan undangan, Iptu Lusiyanto selalu ada di tempat.
"Beberapa kali saya ke sana, ngobrol di rumah dinasnya, dan selalu bertemu beliau. Istrinya juga sering ada di sana," ujarnya.
Salah satu program yang digagas oleh Iptu Lusiyanto bersama Polsek Negara Batin adalah pembagian sound system kepada kelompok pengajian.
ADVERTISEMENT
Program ini bertujuan untuk mendukung kegiatan keagamaan masyarakat setempat.
"Beliau sempat memberikan speaker untuk kelompok Yasin atas nama Polsek Negara Batin. Katanya, program ini akan bergulir ke semua kampung secara bertahap," ungkap Khotib.
Menurutnya, bantuan tersebut diberikan sebelum bulan Ramadan untuk mendukung kegiatan keagamaan di lingkungan mushola Nurul Huda.
Diketahui, Iptu Lusiyanto, bersama dua anggota lainnya, Bripka Petrus Apriyanto dan Bripda M. Ghalib Surya Ganta, tewas dalam penggerebekan arena judi sabung ayam di Kampung Karang Manik (HTI), Negara Batin, Way Kanan, pada Senin (17/3) sore.
Ketiganya mengalami luka tembak di bagian kepala dalam insiden tersebut. (Cha/Put)