Konten Media Partner

Kasus Pengeroyokan Mahasiswa di FKIP Unila, Dosen Penjas Sampaikan Keberatan

4 November 2024 8:30 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Konsolidasi keadilan kasus pengeroyokan di FKIP | foto: Eva nurdiah/ Lampung Geh
zoom-in-whitePerbesar
Konsolidasi keadilan kasus pengeroyokan di FKIP | foto: Eva nurdiah/ Lampung Geh
ADVERTISEMENT
Lampung Geh, Bandar Lampung — Sejumlah mahasiswa Universitas Lampung (Unila) melakukan konsolidasi untuk menuntut keadilan terkait kasus pengeroyokan yang diduga dilakukan oleh anggota Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Unila.
ADVERTISEMENT
Salah satu korban dalam insiden tersebut adalah mahasiswa dari program studi Pendidikan Jasmani (Penjas).
Dalam wawancara bersama Lampung Geh, Dosen Program Studi Pendidikan Jasmani, Chandara Kurniawan menyampaikan pandangannya terkait insiden tersebut.
Menurutnya, pengeroyokan terjadi pada Jumat sore, dan ia merasa tidak terima atas peristiwa yang menimpa salah satu mahasiswanya.
"Kami sebagai dosen tidak terima. Namun, dalam upaya menegakkan keadilan, proses harus dilakukan dengan baik. Jika perlu, kasus ini bisa diproses secara hukum, atau melalui konsolidasi damai yang dikomunikasikan dengan baik karena ini menyangkut martabat program studi," tegasnya.
Konsolidasi keadilan kasus pengeroyokan di FKIP | foto: Eva nurdiah/ Lampung Geh
Chandara juga menekankan, korban saat kejadian berada dalam posisi sendirian tanpa dukungan teman-temannya. Ia menduga mahasiswa tersebut hanya berniat membantu rekannya yang sedang bermasalah.
ADVERTISEMENT
"Jika dia bersama teman-temannya, mungkin situasinya akan berbeda. Namun, karena dia sendiri, ia menjadi korban pengeroyokan. Harapannya, permasalahan ini bisa diselesaikan dengan damai dan tidak memicu konflik lebih lanjut," kata Chandra.
Lebih lanjut, Chandara menggarisbawahi bahwa mahasiswa memiliki kewajiban untuk belajar dan berorasi dengan baik, sehingga mampu menghasilkan gagasan yang konstruktif bagi kemajuan kampus.
"Mahasiswa harus bisa menyampaikan orasi dan ide-ide yang membangun agar pertumbuhan kampus semakin signifikan ke depannya," ujarnya.
Ia juga mendukung konsolidasi mahasiswa Prodi Pendidikan Jasmani agar berjalan sesuai jalur yang tepat.
"Saya mendukung konsolidasi yang dapat mengakomodir seluruh mahasiswa prodi ini, sehingga tuntutan mahasiswa dapat tersampaikan dan aspirasi mereka didengar, terutama oleh pimpinan fakultas. Konsolidasi yang baik akan menghindarkan dari hal-hal negatif yang justru bisa merugikan," pungkasnya. (Eva/Ansa)
ADVERTISEMENT