Kepiting Nyablak: Surga Bagi Pecinta Seafood di Lampung, Bumbunya Medok!

Konten Media Partner
18 Oktober 2020 10:57 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Satu porsi Kepiting Nyablak Large berikut aneka ragam biota laut di dalamnya dengan bumbu medok | Foto: Dimas Prasetyo/Lampung Geh
zoom-in-whitePerbesar
Satu porsi Kepiting Nyablak Large berikut aneka ragam biota laut di dalamnya dengan bumbu medok | Foto: Dimas Prasetyo/Lampung Geh
ADVERTISEMENT
Lampung Geh, Bandar Lampung - Olahan makanan laut atau seafood di Kota Bandar Lampung kini semakin beragam, tak heran jika kuliner yang satu ini sering diburu oleh pecintanya lantaran memiliki rasa yang khas.
ADVERTISEMENT
Salah satu tempat yang menjajakan olahan seafood yakni Kepiting Nyablak yang berlokasi di Jalan PU, Gang Lambang, Nomor 18, Kelurahan Labuhan Ratu, Kecamatan Labuhan Ratu, Kota Bandar Lampung.
Owner Kepiting Nyablak, Dewi Hardianti (30), bersama sang suami, M. Adiansyah (31), merintis usaha kuliner dengan menu makanan laut ini sejak November 2017 lalu.
"Waktu 2017 itu memang lagi viral makanan pedas, lalu kita mikir apa ya makanan pedes tapi gak mainstream," ungkapnya saat dikunjungi Lampung Geh, Minggu (20/9).
Ketika itu Dewi mencari ide untuk membuka usaha kuliner dengan cita rasa pedas namun yang lain dari pada biasanya, lalu tercetuslah ide makanan laut jenis kepiting.
"Lalu terpikir kepiting kan terkesan mahal dan hanya ada di restoran, lalu cari lah sana sini. Di Jakarta banyak olahan kaya gitu," jelas dia.
ADVERTISEMENT
Kemudian wanita muda ini membeli bahan kepiting segar untuk dimasak sendiri sebagai awal masa percobaan sebelum menyakinkan diri membuka usaha seafood.
"Lalu cobain aja deh nekat masak sendiri trial and error berkali-kali, nyobain ke tetangga dan lain-lain. Banyak yang bilang enak dan yakin lalu nekat aja buka tempat di rumah," paparnya.

Bermula Hanya Jualan via Online

Hingga akhirnya dirinya memasarkan makanannya melalui media sosial Instagram, rupanya hal itu disambut baik oleh para penggunanya bahkan mulai ramai yang memesan.
"Awal mulanya online doang, cuma andelin Instagram dan WhatsApp. Lalu ada GoFood, tren lah waktu itu. Alhamdulillah banyak customer yang langsung hubungi kita untuk order lagi sampai membludak," terang Dewi.
ADVERTISEMENT
Dewi menuturkan saat itu ada keluarga yang ingin sekali berkunjung dan makan di rumah tempat dirinya mengolah seafood. Tetapi kala itu Kepiting Nyablak hanya melayani pembelian secara online.
"Waktu itu kita gak ada tempat makan, lalu nekatlah kita buka satu meja di rumah. Tapi makin lama makin ngantre jadi waiting list hingga akhirnya kita bongkar ruang tamu," tutur dia.
Satu porsi Kepiting Nyablak Large berikut aneka ragam biota laut didalamnya dengan bumbu medok | Foto: Dimas Prasetyo/Lampung Geh

Buka Cabang Kedua Lantaran Cabang Pertama Selalu Ramai

Lantaran semakin tak tertampung, Dewi bersama sang suami memutuskan untuk membuka cabang baru dengan tema resto di Jalan Amir Hamzah, Nomor 20A, Kelurahan Gotong Royong, Kecamatan Tanjung Karang Pusat, Kota Bandar Lampung.
"Kita buka cabang November 2019 kita juga gak mikir kalau bakal ada pandemi kayak gini. Biasanya setiap puasa gak ketampung, nekatlah buka cabang buat nampung yang lebih besar lagi," katanya.
ADVERTISEMENT
Untuk memenuhi kebutuhan outletnya, sang suami Adiansyah yang berperan sebagai pengatur stok barang harus mencari bahan baku dari beberapa daerah, bahkan sampai dari luar Provinsi Lampung.
"Bahan baku dari mana-mana, Kota Agung, Lampung Timur, Bengkulu, Piabung sekarang banyak yang pasok, kalau dulu kita yang cari," imbuh Adiansyah.
Dalam satu hari, Kepiting Nyablak dapat menghabiskan minimal 4-5 kilogram kepiting. Jika diakumulasi dalam satu bulan, usaha kuliner ini dapat menghabiskan lebih dari 50 kilogram kepiting dan itu pun belum termasuk kerang dan cumi.
"Kita juga pernah kehabisan stok kepiting jadi jual cuma ada kerang hijau sama kerang bulu waktu itu," jelasnya.
Satu porsi Tumis Brokoli di Kepiting Nyablak Bandar Lampung | Foto: Dimas Prasetyo/Lampung Geh
Berbekal pengetahuan kesehatan dari bangku perkuliahan, dalam mengolah makanan laut ini pun Dewi memastikan kebersihannya sehingga aman untuk dimakan dan tidak berbau amis.
ADVERTISEMENT
"Karena aku orang kesehatan jadi kita perhatikan kebersihannya, juga bumbu-bumbunya asli rempah bukan bumbu botolan dan gak pakai pengental," ucap Dewi.
Dalam satu porsi menu kepiting di Kepiting Nyablak juga sudah berisikan kepiting, kerang hijau, kerang bulu, cumi, dan jagung. Rasanya pun cukup mengunggah selera makan dengan campuran bumbu medok bercita rasa pedas dan asin.
Satu porsi Cumi Krispy di Kepiting Nyablak Bandar Lampung | Foto: Dimas Prasetyo/Lampung Geh
"Kita juga ada juga lobster harganya per paket Rp 200 ribu," pungkasnya.
Berikut beberapa daftar harga menu di Kepiting Nyablak yang Lampung Geh cicipi:
1. Kepiting Nyablak Large Rp 180 ribu per porsi.
2. Tempe Mendoan Rp 15 ribu per porsi.
3. Cumi Krispy Rp 50 ribu per porsi.
4. Tumis Brokoli Rp 20 ribu per porsi.
ADVERTISEMENT
5. Es Jeruk Nipis Rp 15 ribu per gelas.
6. Es Jeruk Rp 15 ribu per gelas.
7. Es Teh Tarik Jelly Rp 10 ribu per gelas.
Outlet Kepiting Nyablak 1 di Jalan PU, Gang Lambang, Nomor 18, Kelurahan Labuhan Ratu, Kecamatan Labuhan Ratu, Kota Bandar Lampung | Foto: Dimas Prasetyo/Lampung Geh
Jika ingin memesan varian menu seafood di Kepiting Nyablak dapat menghubungi melalui Customer Service di nomor 0813-7977-3736 atau dapat langsung datang ke outlet pertama dengan kalimat pencarian di Google Maps yakni Kepiting Nyablak.
Dapat juga mengunjungi pada outlet terbarunya dengan tema resto di Jalan Amir Hamzah, Nomor 20A, Kelurahan Gotong Royong, Kecamatan Tanjung Karang Pusat, Kota Bandar Lampung atau melalui Google Maps dengan kata kunci Kepiting Nyablak 2.(*)