Konten Media Partner

Kisah Dela Tapis Lampung, UMKM Bangkit Setelah Sempat Terpuruk Karena Pandemi

31 Oktober 2020 12:06 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Supiah sedang mengerjakan sulam tapis di toko Dela Tapis miliknya yang terletak di Jalan Raya Stadion Nomor 24 Tejosari Kecamatan Metro Timur, Kota Metro, Lampung | Foto : Sidik Aryono/Lampung Geh
zoom-in-whitePerbesar
Supiah sedang mengerjakan sulam tapis di toko Dela Tapis miliknya yang terletak di Jalan Raya Stadion Nomor 24 Tejosari Kecamatan Metro Timur, Kota Metro, Lampung | Foto : Sidik Aryono/Lampung Geh
ADVERTISEMENT
Lampung Geh, Metro - Della Tapis, Usaha Kecil Menengah berbasis rumahan ini mulai bangkit setelah sempat terdampak COVID-19, berikut perjalanan lengkapnya.
ADVERTISEMENT
Paryono dan Supiah, sepasang suami istri asal Kota Metro ini merintis bisnis rumahan, yakni sulam Tapis Lampung mulai tahun 2014. Usaha yang diberi nama Dela Tapis yang beralamat di Jalan Raya Stadion Nomor 24 Tejosari Kecamatan Metro Timur, Kota Metro, Lampung. Setidaknya ada dua jenis motif Tapis Lampung di sini, yakni tapis motif Abung dan Krui.
Usaha yang dirintisnya tersebut perlahan mulai berkembang, meski hanya dilakukan dari rumah. Setidaknya, dalam sebulan ada lima sampai tujuh pesanan tapis. Hingga saat ini, Dela Tapis telah memiliki 25 karyawan, yang mulanya pengerjaan menyulam tapis hanya dilakukan oleh Supiah. Para karyawan bekerja dari rumah masing-masing, setelah selesai barulah tapis dikirim ke toko Dela Tapis.
ADVERTISEMENT
Produk yang dihasilkan oleh Dela Tapis mulai dari selendang, sarung, baju, tas, dompet hingga kopiah. Harga yang dibanderol mulai dari Rp 100 ribu hingga Rp 3 juta, sesuai dengan motif yang tingkat kesulitan dalam pembuatannya.
Di masa pandemi COVID-19 yang melanda Provinsi Lampung sekitar bulan Maret 2020 lalu mengakibatkan berbagai sektor terpuruk, begitu juga Dela Tapis. Menurut Maryono, usaha yang dirintisnya itu sempat berhenti total, selain jumlah pesanan yang menurun drastis, juga kekurangan modal untuk membeli bahan.
Berbagai produk kain tapis siap jual di Dela Tapis Kota Metro Lampung | Foto : Sidik Aryono/ Lampung Geh
Keadaan ini terus berlanjut, hingga akhirnya, melalui kegiatan sosialisasi dari Dinas Koperasi dan UKM Kota Metro, Paryono dan Supiah mengetahui ada program permodalan UMKM dari PT Pertamina. Dimana dalam hal ini PT Pertamina memiliki program binaan terhadap UMKM melalui peminjaman modal usaha.
ADVERTISEMENT
"Saya dapat informasi itu dari sosialisasi, lalu mengajukan segala persyaratannya. Alhamdulillah, ada program seperti ini, caranya mudah dan cukup cepat," ujar Paryono pada Lampung Geh.
Setelah berkas diajukan, lanjut Paryono, tim dari PT Pertamina melakukan survei terhadap usahanya. Tidak lama dari disurvei, dirinya mendapat panggilan untuk menandatangani surat kontrak kerjasama berjangka tiga tahun.
"Kita mengajukan pinjaman modal sebesar Rp 60 juta, dan yang diterima atau disetujui Rp 50 juta. Bunganya juga cukup ringan, hanya 3 persen selama tiga tahun, dan angsurannya kami setiap bulan," jelas Paryono.
Modal dari program kemitraan PT Pertamina yang didapat oleh Paryono dan Supiah, digunakan untuk membangkitkan kembali usaha tapis yang sempat terpuruk akibat pandemi COVID-19.
ADVERTISEMENT
"Dana itu kami gunakan untuk beli bahan, benang, kain, dan membayar upah karyawan kita. Sangat terbantu dengan adanya program dari PT Pertamina, terlebih untuk UMKM," kata Paryono.
Produk kopiah bermotif tapis yang ada di Dela Tapis Kota Metro, Lampung | Foto : Sidik Aryono/Lampung Geh
Pihaknya berharap, program ini akan terus berlanjut dari PT Pertamina untuk meningkatkan ekonomi masyarakat, khususnya para pelaku UMKM yang terdampak COVID-19. Dan untuk masa adaptasi kebiasaan baru, Dela Tapis mulai memasarkan produknya menggunakan media oinline dengan dibantu anaknya.
"Pemasaran kita sekarang ada online juga. Dan kita bentuk kelompok arisan, nanti dapatnya tapis, itu sebulan sekali. Jadi saat ini pesanan yang pasti ya dari kelompok arisan itu," tambah paryono.
Program kemitraan PT Pertamina untuk mendukung pengembangan UMKM mitra binaan dalam berbagai bentuk kegiatan. Untuk di Lampung, program ini didampingi oleh Rumah BUMN di bawah naungan PT Pertamina. Informasi terkait program ini dapat dilihat melalui pertamina.com/id/program-kemitraan . Setidaknya untuk tahun 2020 saja, digulirkan dana pinjaman mencapai Rp 20 miliar. Harapan dari program kemitraan ini sendiri yakni untuk membantu UMKM naik kelas menuju usaha mandiri. (*)
ADVERTISEMENT