Konten Media Partner

Kisah Musala Zaman Penjajahan yang Kini Menjadi Masjid Berornamen Lampung

10 April 2022 13:01 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Masjid Jami Al-Ishlah, Kedamaian, Bandar Lampung, Rabu (6/4/2022) | Foto: Roza Hariqo/Lampung Geh
zoom-in-whitePerbesar
Masjid Jami Al-Ishlah, Kedamaian, Bandar Lampung, Rabu (6/4/2022) | Foto: Roza Hariqo/Lampung Geh
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Lampung Geh, Bandar Lampung - Masjid Al-Ishlah yang dulunya pada masa penjajahan sebelum kemerdekaan merupakan sebuah musala yang saat ini terletak di Jalan Hayam Wuruk, Kedamaian, Kota Bandar Lampung.
ADVERTISEMENT
Penjaga masjid, Zainal Abidin mengatakan, pada masa itu sekitar tahun 1920 berdirilah sebuah musala cikal bakal Masjid Al-Ishlah yang terbuat dari papan kayu dan beratapkan serat ijuk.
“Sudah ada sebelum Republik Indonesia merdeka, tapi belum kayak gini dulu masih bambu, masih berbentuk musala,” ungkap Zainal Abidin saat ditemui Lampung Geh, Rabu (6/4/2022).
Masjid Jami Al-Ishlah, Kedamaian, Bandar Lampung, Rabu (6/4/2022) | Foto: Roza Hariqo/Lampung Geh
Pada tahun 1938 kaum muslimin saat itu memindahkan musala tersebut ke seberang jalan yang mana saat ini berdirilah Masjid Al-Islah karena tanah yang belum diwakafkan. Namun pada masa itu masih berbentuk musala sederhana.
22 tahun kemudian tepatnya pada tahun 1960 setelah Indonesia merdeka, masyarakat mulai membeli bahan bangunan seperti batu bata serta semen untuk membuat musala tersebut menjadi sebuah masjid permanen.
Masjid Jami Al-Ishlah, Kedamaian, Bandar Lampung, Rabu (6/4/2022) | Foto: Roza Hariqo/Lampung Geh
“Tahun 2016, masyarakat sekitar mulai kembali bersama-sama mengumpulkan sumbangan untuk melakukan renovasi. Alhamdulillah, Pemerintah Kota Bandar Lampung menyumbangkan Rp 600 juta untuk melakukan renovasi,” jelasnya.
ADVERTISEMENT
Hingga saat itu Masjid Al-Ishlah mempunyai bentuk yang sangat kental dengan adat Budaya Lampung dilengkapi dengan ornamen-ornamen pendukungnya seperti ornamen siger, tapis, payung, serta kubah masjid berbentuk seperti perahu.
Masjid Jami Al-Ishlah, Kedamaian, Bandar Lampung, Rabu (6/4/2022) | Foto: Roza Hariqo/Lampung Geh
Saat ini masjid berlantai dua yang dapat menampung lebih dari 500 jamaah itu berdiri kokoh dan sering kali menjadi wisata religi untuk masyarakat luar daerah mengenal kebudayaan Lampung dan penyebaran Agama Islam pada masa itu. (*)