news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Komunitas Peduli Lingkungan di Lampung Gotong-royong Bersihkan Pantai

Konten Media Partner
19 April 2019 19:09 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Lampung Sweeping Community saat membersihkan sampah di Pantai Kampung Baru Tiga (Kabarti), Panjang Utara | Foto : Dok. LSC
zoom-in-whitePerbesar
Lampung Sweeping Community saat membersihkan sampah di Pantai Kampung Baru Tiga (Kabarti), Panjang Utara | Foto : Dok. LSC
ADVERTISEMENT
Lampung Geh, Bandar Lampung - Lampung Sweeping Community atau biasa disingkat LSC merupakan suatu komunitas peduli alam dan bergotong-royong membersihkan sampah.
ADVERTISEMENT
Mulanya, LSC didirikan oleh Orima Melati Davey bersama 4 rekan lainnya pada 23 Maret 2019. LSC dibentuk dengan alasan ingin ikut menjadi bagian dalam kelestarian alam dan lingkungan.
"Jadi sejak membersihkan Pantai Kampung Baru Tiga (Kabarti), Panjang Utara kemarin, kebetulan kami menemukan teman-teman yang satu visi. Dari situ kita berkomitmen untuk membuat suatu komunitas saja sebagai wadah komunitas kelestarian lingkungan," kata Orima, Ketua Umum LSC, kepada Lampung Geh, Jumat (19/4).
Selain berkontribusi langsung dalam menjaga kelestarian alam, LSC juga ingin menyediakan suatu wadah anak muda untuk lebih peduli terhadap lingkungan.
"Yang diperhatikan di sini sebenarnya generasi muda sudah mulai sadar dengan kelestarian lingkungan untuk tidak membuang sampah sembarangan. Tapi mereka bingung harus kemana dan mulai seperti apa, yang terpenting di sini bukan besarnya aksi dulu, tapi kapan mau mulainya," jelas dia.
ADVERTISEMENT
Saat ini kegiatan utama LSC ialah melakukan penyortiran sampah di sekitar Pantai Kampung Baru Tiga.
Lampung Sweeping Community saat membersihkan sampah di Pantai Kampung Baru Tiga (Kabarti), Panjang Utara | Foto : Dok. LSC
Padahal pemerintah setempat sudah memberikan solusi dengan menyiapkan petugas kebersihan di setiap rumah warga. Namun, karena harus membayar iuran sampah, warga menolak adanya petugas kebersihan dan memilih membuangnya ke laut ataupun sungai.
"Rata-rata kemarin sampah yang paling sering ditemukan itu plastik, lalu pakaian ada juga ransel, sepatu, kasur itu dibuang ke laut semua. Kagetnya lagi, kemarin itu ada suntikan bekas dibuang ke laut juga," terang dia.
LSC yang saat ini masih beranggotakan 5 orang sedang membuka pendaftaran para anggota baru yang ingin bergabung. Setidaknya sudah ada 37 orang yang berminat mendaftar ke LSC.
"Wawancara akan dilaksanakan Sabtu depan. Kegiatan kita dilaksanakan setiap Sabtu, dan pada minggu ini off karena masih pemilu. Mulai lagi minggu depan," katanya.
ADVERTISEMENT
Ke depannya, komunitasnya ini akan mencoba memberikan sosialisasi bahaya penggunaan plastik dan sedotan bagi kehidupan sehari-hari.
"Harapannya kami ingin berkontribusi kepada Indonesia melalui kelestarian alam dengan aksi-aksi kedepannya," tandasnya.(*)
---
Laporan reporter Lampung Geh Obbie Fernando
Editor : M Adita Putra