Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten Media Partner
Kriminolog: Disdik dan Polisi Harus Gencar Cegah Aksi Tawuran Lagi di Lampung
22 Desember 2022 19:33 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
ADVERTISEMENT
Lampung Geh, Bandar Lampung - Dinas Pendidikan (Disdik) Lampung dan aparat kepolisian diminta untuk lebih gencar lagi dalam melakukan upaya pencegahan aksi tawuran antar pelajar.
ADVERTISEMENT
Hal ini melihat maraknya kembali tawuran antar pelajar yang terjadi di Bandar Lampung baru-baru ini. Kriminolog dari Universitas Lampung, Pairul Syah mengatakan jika fenomena tawuran antar pelajar diibaratkan seperti jamur, kadang muncul, kadang hilang.
"Disdik tidak boleh lengah, mereka juga harus mengontrol ke tiap sekolah dan berkoordinasi dengan kepala sekolah untuk memantau kegiatan para siswa. Banyak program yang bisa dilakukan oleh disdik untuk memonitor atau kontrol dalam aktivitas sekolah," kata dia.
Oleh karenanya, ia menilai, pemerintah dalam hal ini Dinas Pendidikan Provinsi Lampung harus gencar ke sekolah-sekolah dan membentuk program untuk pencegahan aksi tawuran.
"Tugas fungsi Disdik harusnya membentuk program, karena seperti saya bilang, tugas dunia pendidikan itu bukan hanya mencerdaskan kehidupan bangsa tapi ada titik lain yang harus diperhatikan," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Dirinya juga meminta, agar pihak sekolah maupun dinas pendidikan harus lebih peka dalam mendeteksi munculnya kelompok pelajar yang berpotensi melakukan aksi tawuran, tak hanya itu sekolah maupun disdik juga bisa memberikan sanksi tegas kepada para siswa yang terlibat tawuran agar bisa memberikan efek jera.
"Tugasnya dinas pendidikan harus mampu mendeteksi semua bentuk-bentuk kelompok dan potensi kerusuhan antar kelompok itu, kasih sanksi terhadap siswanya. Artinya ayo kita sadarkan dunia sekolah, yang dibentuk itu anak-anak dulu," jelasnya.
Selain dari dinas pendidikan dan sekolah, Pairul Syah juga mengharapkan agar kepolisian lebih aktif dalam melakukan sosialisasi pencegahan ke sekolah. Misalnya, dengan mengaktifkan Bhabinkamtibmas untuk mendatangi sekolah-sekolah memberikan imbauan dan pembinaan.
"Ada dua cara preemtif dan preventif, aktifkan Bhabinkamtibmas ke sekolah untuk memberikan sosialisasi pencegahan," jelas dia.
ADVERTISEMENT
Dengan mengaktifkan polisi ke sekolah-sekolah, menurutnya akan memberikan dampak efektif terhadap siswa dan juga pihak kepolisian bisa langsung berkoordinasi dengan sekolah untuk memantau siswa yang dinilai berpotensi melakukan hal-hal negatif.
"Harus rutin melakukan sosialisasi itu, dari situ juga nanti bisa melihat kondisi data siswa seperti apa," ungkapnya.
Terkait penegakan hukum bagi para siswa yang terlibat tawuran, ia juga meminta polisi harus menegakan aturan jika para pelajar melakukan perbuatan melawan hukum.
"Tegakkan aturan, mau dia tawuran atau apa pun itu, ketika membuat lingkungan, orang pribadi tidak nyaman harus ditindak, tapi kalau pelakunya masih di bawah umur nanti ada pendampingan anak, bukan berarti dia mau dibebaskan begitu saja, nah kalau mau ditingkatkan lagi orang tuanya kasih sanksi karena undang-undangnya masih dalam pengawasan mereka," jelasnya. (*)
ADVERTISEMENT