news-card-video
10 Ramadhan 1446 HSenin, 10 Maret 2025
Jakarta
chevron-down
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten Media Partner

Kronologi Polisi Diserang Warga Saat Gerebek Bandar Narkoba di Lampung Tengah

12 Februari 2023 13:49 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Polisi saat melakukan penangkapan terhadap tersangka narkoba di Kampung Buyut Ilir, Kecamatan Gunung Sugih, Lampung Tengah. | Foto : Polres Lampung Tengah
zoom-in-whitePerbesar
Polisi saat melakukan penangkapan terhadap tersangka narkoba di Kampung Buyut Ilir, Kecamatan Gunung Sugih, Lampung Tengah. | Foto : Polres Lampung Tengah
ADVERTISEMENT
Lampung Geh, Lampung Tengah - Kapolres Lampung Tengah AKBP Doffie Fahlevi Sanjaya menjelaskan kronologi terjadinya perlawanan dan pengepungan yang dilakukan warga terhadap anggotanya saat melakukan penangkapan terhadap bandar narkoba.
ADVERTISEMENT
Menurut kapolres, insiden itu terjadi di Kampung Buyut Ilir, Kecamatan Gunung Sugih, Kabupaten Lampung Tengah, pada Jumat (10/2) malam.
Saat itu, jajaran Satuan Reserse Narkoba Polres Lampung Tengah sedang melakukan penangkapan terhadap tiga orang pelaku penyalahgunaan narkoba yakni HI alias Ayi (31), RP alias Pur (29) dan AR alias Iyus (24).
Barang bukti berupa narkoba jenis sabu seberat 1,04 kilogram berhasil diamankan polisi. | Foto : Polres Lampung Tengah
"Saat akan membawa para pelaku dan barang-bukti, petugas diadang oleh ratusan massa yang anarkis," kata Kapolres Lampung Tengah AKBP Doffie Fahlevi Sanjaya.
Saat diadang itu, kata Doffie, anggotanya terjebak di lingkungan kampung karena ratusan massa memblokade akses jalan di kampung tersebut menggunakan tumpukan kayu dan batu.
Dalam kejadian itu, para pelaku juga memprovokasi massa untuk menyerang petugas, agar tiga orang pelaku bisa dilepaskan, dengan melempari polisi menggunakan kayu dan batu.
Mobil milik anggota polisi digulingkan oleh ratusan massa saat tengah melakukan penangkapan bandar narkoba di Lampung Tengah. | Foto : Polres Lampung Tengah
Massa yang terprovokasi akhirnya melakukan penyerangan hingga menyebabkan empat unit mobil petugas rusak dan massa yang anarkis juga menggulingkan satu unit mobil petugas.
ADVERTISEMENT
"Melihat massa yang anarkis terus menyerang dan merusak kendaraan yang digunakan anggota di bawah pimpinan Kasat Narkoba Polres Lamteng AKP Dwi Atma Yofi Wirabrata, kemudian meminta bantuan ke Mako Polres Lampung Tengah," ujarnya.
Doffie menjelaskan, pihaknya juga turun langsung ke lokasi untuk memimpin dalam upaya meredam massa yang anarkis. Setelah dilakukan berbagai upaya, ratusan massa itu akhirnya bisa diredam.
"Dengan melakukan pendekatan persuasif dan memberikan penjelasan, akhirnya mereka memahami, bahwa ini murni pidana penangkapan tersangka pengedar narkoba," terangnya.
"Akhirnya pelaku beserta barang bukti berhasil kami amankan ke Mapolres Lampung Tengah guna dilakukan penyelidikan dan pengembangan lebih lanjut," sambungnya.
Polisi saat melakukan penangkapan terhadap tersangka narkoba di Kampung Buyut Ilir, Kecamatan Gunung Sugih, Lampung Tengah. | Foto : Polres Lampung Tengah
Dalam penangkapan itu, pihaknya juga berhasil mengamankan barang bukti narkoba jenis sabu seberat 1,04 kilogram yang disimpan para pelaku di kandang sapi.
ADVERTISEMENT
"Para pelaku dijerat dengan pasal 114 ayat (2) dan pasal 112 ayat (2) Undang-Undang Republik Indonesia No. 35 tahun 2009 tentang narkotika," jelasnya.
Kapolres Lampung Tengah AKBP Doffie Fahlevi Sanjaya saat berupaya meredam ratusan massa yang anarkis. | Foto : Polres Lampung Tengah
Sebelumya diberitakan, beredar video viral di media sosial yang memperlihatkan anggota polisi diadang massa yang anarkis saat tengah melakukan penangkapan terhadap bandar narkoba di Kampung Buyut Ilir, Kecamatan Gunung Sugih, Kabupaten Lampung Tengah, pada Jumat (10/2) malam.
Kapolres Lampung Tengah AKBP Doffie Fahlevi Sanjaya saat menjelaskan penangkapan tiga tersangka bandar dan kurir narkoba di Lampung Tengah. | Foto : Polres Lampung Tengah
Selain mengadang petugas, massa yang anarkis bahkan melempar batu dan kayu serta merusak kendaraan yang dikendarai petugas sampai terguling di tengah kerumunan massa. Beruntung, dalam insiden tersebut tidak ada korban jiwa, baik petugas maupun massa yang anarkis. (*)