Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten Media Partner
Lampung Geh Academy dan AJI Bandar Lampung Gelar Diskusi Publik Membahas Soal AI
11 Mei 2025 15:09 WIB
·
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Lampung Geh, Bandar Lampung - Lampung Geh Academy bersama Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Bandar Lampung menggelar diskusi publik di Kopdit Mekar Sai, Pahoman, Kota Bandar Lampung, pada Selasa (6/5).
Kegiatan diskusi ini digelar dalam rangka memperingati hari kebebasan pers sedunia 2025, dengan mengusung tema "Bagaimana Kecerdasan Artificial Intelligence Membantu Kualitas Produk Jurnalistik".

Diskusi publik ini dihadiri oleh 50 peserta baik dari jurnalis profesional, pers mahasiswa, perwakilan organisasi kepemudaan dan juga para NGO yang ada di Lampung. Dalam diskusi ini juga menghadirkan tiga pemateri luar biasa yaitu, Pindo Riski Saputra dari Lampung Geh, Vina Oktavia Ketua Forum Jurnalis Perempuan Indonesia (FJPI) Lampung dan juga Budisantoso Budiman dari AJI Bandar Lampung.
ADVERTISEMENT
Penanggung Jawab (PJ) Lampung Geh Academy, Arif Fianto, dalam sambutannya menjelaskan saat ini AI menjadi bagian dari kerja digital maupun jurnalistik.
"Kita adalah pelaku digital yang sudah menggunakan AI dalam keseharian. Maka, wajar jika AI menjadi bahan diskusi. Apakah membawa dampak positif atau justru negatif bagi para pelaku media," ujarnya.
Kemudian, Arif berharap dengan adanya diskusi ini bisa menjadi ruang khususnya bagi generasi muda untuk belajar mengenai perkembangan teknologi saat ini.
"Lampung Geh Academy berharap bisa menjadi forum belajar bersama, khususnya bagi generasi muda yang ingin memahami dinamika dunia digital dan jurnalistik," jelasnya.
Selanjutnya, Ketua AJI Bandar Lampung, Dian Wahyu Kusuma menyampaikan, peringatan hari kebebasan pers sedunia saat ini harus bisa menjadi reflektif termasuk dengan adanya penurunan indeks kebebasan pers Indonesia dari posisi 111 menjadi 127 dunia menurut Reporters Without Borders( RSF). Ia juga menyoroti tentang pentingnya mempelajari peran kecerdasan buatan dalam media dan jurnalistik.
"AI menjadi isu penting karena bisa mempengaruhi cara kerja jurnalis, bahkan cara media menyampaikan informasi kepada publik. tapi kita juga harus tetap waspada terhadap berbagai tekanan, baik dari sisi politik, ekonomi hingga keamanan digital," kata Dian.
Oleh karena itu, ia mengajak para jurnalis dan masyarakat sipil untuk bersama-sama menjaga nilai-nilai kebebasan pers.
"AJI mengajak jurnalis muda dan berbagai elemen masyarakat untuk bersama-sama menjaga independensi dan integritas pers," pungkasnya. (Put/Ansa)
ADVERTISEMENT