Konten Media Partner

Lepas Ekspor Nanas dan Sapi di Lampung, Mentan: Capek Bicara Impor

17 Desember 2019 22:37 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo dalam pelepasan ekspor di PT. GGP, Selasa (17/12) | Foto : Humas Kementan RI
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo dalam pelepasan ekspor di PT. GGP, Selasa (17/12) | Foto : Humas Kementan RI
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Lampung Geh, Lampung Tengah - Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo atau yang akrab disapa SYL melepas ekspor senilai Rp 181 miliar dan panen pedet sapi di Lampung, Selasa (17/12).
ADVERTISEMENT
Mentan SYL bersama Gubernur Lampung Arinal Djunaidi dan Bupati Lampung Tengah Loekman Djoyosoemarto melepas ekspor komoditas pertanian asal Provinsi Lampung berupa nanas kaleng, pisang segar dan komoditas pertanian lainnya senilai Rp 181 miliar di kawasan PT. Great Giant Pineapple (GGP) Lampung Tengah. Di acara ini pun, SYL melakukan panen pedet sapi di kawasan PT. Great Giant Livestock (GGL)
SYL menjelaskan kegiatan ekspor tersebut merupakan bagian dari langkah nyata Kementerian Pertanian (Kementan) dalam melipatgandakan ekspor komoditas pertanian hingga tiga kali lipat. Selain itu, ekspor juga bertujuan untuk menjadikan Provinsi Lampung sebagai lokomotif pengembangan ekspor pertanian sehingga bisa menjadi contoh untuk provinsi lainnya.
Menteri Pertanian bersama Gubernur Lampung dalam pelepasan ekspor di PT. GGP Lampung Tengah, Selasa (17/12) | Foto : Sidik Aryono/ Lampung Geh
"Saya mau Lampung menjadi lokomotif baru untuk pertanian dan peternakan dan menjadikan sasaran kita adalah ekspor. Lampung juga harus menjadi sebagai mentor berbagai komoditas dari buah tropis yang diminati oleh dunia. Mari kita bersama untuk membangun bangsa lebih baik ke depannya," demikian dikatakan SYL dalam acara pelepasan ekspor yang didampingi jajaran Eselon I Kementan dan Direktur PT. GGP Welly Sugiono.
ADVERTISEMENT
Ekspor komoditas pertanian asal Provinsi Lampung ini dengan negara tujuan Belanda, Amerika Serikat dan Cina. Menurut SYL, ekspor ini menunjukkan komoditas pertanian Indonesia memiliki kualitas dan daya saing di pasar dunia, sehingga komoditas asal Lampung, salah satunya menjadi kebanggaan Indonesia.
"Ini harus kita dorong bersama. Kita berharap ini menjadi bagian yang besok bisa menjanjikan lapangan kerja dan kesejahteraan rakyat Indonesia menjadi lebih baik khususnya di Lampung," ujarnya.
Di sisi lain, SYL pun mengajak Gubernur Lampung agar ke depan ada peningkatan produksi sapi. Dengan demikian Indonesia benar-benar bisa berdaulat pangan khususnya daging.
"Capek bicara impor, saya paling malas. Kenapa? Karena impor itu merendahkan harga diri dan martabat bangsa. Kita baru bangga jika ekspor kita lebih besar dari impor," tegasnya.
Truk container pengangkut komoditas pertanian yang akan diekspor, Selasa (17/12) | Foto : Sidik Aryono/ Lampung Geh
Sementara Direktur PT. GGP Welli Sugiyono mengatakan bahwa ekspor pada 2018 dari PT. GGP mencapai 17 ribu container, sedangkan pada 2019 terjadi peningkatan namun tidak terlalu signifikan karena musim kemarau.
ADVERTISEMENT
"Untuk tahun 2019 sendiri ekspor kita lebih dari 17 ribu container dengan nilai devisa mencapai 240 hingga 300 US Dollar," ujar Welli.
Pemecahan kendi oleh Mentan SYL dan Gubernur Lampung sebagai tanda pelepasan truk container pengangkut komoditas pertanian yang akan diekspor, Selasa (17/12) | Foto : Humas Kementan RI
Disaat itu juga, Mentan SYL bersama Gubernur Lampung meninjau tempat produksi, khususnya pengemasan komoditas pertanian yang akan diekspor di kawasan PT. GGP Lampung Tengah. Dan melepas secara simbolis beberapa container pengangkut komoditas pertanian yang akan diekspor dengan memecahkan kendi.(*)