Mahasiswa KKN Itera Belum Ditemukan, Tim SAR Gabungan Masih Lakukan Pencarian

Konten Media Partner
6 Juli 2023 13:14 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tim SAR gabungan masih melakukan upaya pencarian terhadap salah satu mahasiswa ITERA Lampung yang terseret ombak. | Foto : Dok. Basarnas Lampung
zoom-in-whitePerbesar
Tim SAR gabungan masih melakukan upaya pencarian terhadap salah satu mahasiswa ITERA Lampung yang terseret ombak. | Foto : Dok. Basarnas Lampung
ADVERTISEMENT
Lampung Geh, Pesisir Barat - Mahasiswa Institut Teknologi Sumatera (Itera) Lampung bernama Herry Isai Pangihutan Tobing (22) yang terseret ombak di Pantai Kerbang Dalam, Kabupaten Pesisir Barat, Lampung, Rabu (5/7) sore kemarin hingga kini belum ditemukan.
ADVERTISEMENT
Tim SAR gabungan saat ini tengah melakukan upaya pencarian terhadap korban.
Diketahui, korban merupakan mahasiswa Itera Program Studi Teknik Geologi angkatan tahun 2019 yang tengah melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN).
Kepala Kantor Basarnas Lampung Deden Ridwansah mengatakan, pada Kamis (6/7) tim SAR gabungan masih fokus melakukan upaya pencarian terhadap korban.
"Pukul 06.30 WIB pagi tadi pencarian dilaksanakan kembali, tim SAR gabungan dibagi menjadi tiga SRU (SAR Rescue Unit). SRU I menggunakan perahu karet Basarnas melakukan pencarian dengan area pencarian radius 6 Nm (Nautical Mile) ke arah timur laut," kata Kepala Kantor Basarnas Lampung Deden Ridwansah dalam keterangannya, Kamis (6/7).
Tim SAR gabungan masih melakukan upaya pencarian terhadap salah satu mahasiswa ITERA Lampung yang terseret ombak. | Foto : Dok. Basarnas Lampung
Kemudian, SRU II melakukan pencarian dengan menggunakan perahu jukung nelayan melaksanakan pencarian dengan area pencarian radius 7 Nm ke arah tenggara. Dan SRU III melaksanakan pencarian secara visual di pinggir pantai sejauh 2,5 km dari lokasi kejadian.
ADVERTISEMENT
"Upaya maksimal akan kita lakukan dengan menggunakan Aqua Eye alat deteksi bawah air dan jika memungkinkan akan dilaksanakan penyelaman," jelasnya.
Deden mengungkapkan, peristiwa yang dialami korban berawal saat korban beserta rekannya dan remaja Pekon Kerbang Dalam bermain bola di pinggir pantai pada Rabu (5/7) sore.
"Sekitar pukul 16.00 WIB korban dan rekannya mandi di pantai setelah bermain bola, seketika ada ombak besar datang. Korban terseret arus dan hilang terbawa ombak, sedangkan yang lainnya berhasil selamat menuju daratan," ungkapnya.
Upaya pencarian terhadap korban sendiri telah dilakukan sejak Rabu (6/7) kemarin pasca korban dinyatakan hilang. (Lih/Ansa)