Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.98.0
Konten Media Partner
Mahasiswa KKN Unila Gelar Pelatihan Penetasan Ayam dengan Inkubator di Lamteng
16 Februari 2025 15:46 WIB
·
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Lampung Geh, Lampung Tengah – Untuk meningkatkan produktivitas peternak ayam, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Lampung (Unila) mengadakan pelatihan penetasan telur ayam dan pembuatan inkubator modern di Desa Siswa Bangun, Kecamatan Seputih Banyak, Kabupaten Lampung Tengah, Minggu (16/2).
ADVERTISEMENT
Ketua Kelompok KKN, Noval Ramadhani, menjelaskan mayoritas peternak ayam di desa tersebut masih menggunakan metode tradisional dalam penetasan telur. Cara ini dinilai kurang efisien karena tingkat keberhasilannya rendah serta memerlukan waktu dan tenaga yang besar.
“Kendala utama dalam meningkatkan produksi ayam adalah minimnya pengetahuan masyarakat tentang teknik penetasan yang baik dan benar, termasuk faktor-faktor penting seperti suhu, kelembapan, dan ventilasi,” ujarnya.
Melalui program ini, mahasiswa KKN Unila berupaya memperkenalkan inkubator penetas ayam sebagai solusi yang lebih efisien.
“Inkubator dapat menciptakan lingkungan optimal bagi perkembangan embrio, sehingga meningkatkan jumlah anak ayam yang menetas dengan sehat dan berkualitas,” jelas Nauval.
Selain itu, masyarakat juga diberikan pelatihan mengenai penggunaan dan perawatan inkubator agar hasil produksi dapat dioptimalkan.
ADVERTISEMENT
“Pelaksanaan program ini mendapat antusiasme tinggi dari warga Desa Siswa Bangun. Mereka tidak hanya mengikuti pelatihan secara aktif, tetapi juga berpartisipasi dalam pembuatan inkubator. Dengan adanya program ini, diharapkan peternak dapat lebih mandiri serta mengurangi ketergantungan pada metode penetasan tradisional yang kurang efektif,” tambahnya.
Noval berharap, program ini dapat mendorong peningkatan produksi ayam dan berdampak pada kesejahteraan ekonomi masyarakat.
“Ke depan, diharapkan ada pendampingan berkelanjutan bagi masyarakat dalam penggunaan dan perawatan inkubator, baik melalui pelatihan lanjutan maupun pembentukan kelompok tani yang berfokus pada peternakan ayam. Dengan begitu, program KKN ini bisa memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat Desa Siswa Bangun,” pungkasnya. (Dho/Put)