Mahasiswa KKN Unila Manfaatkan Minyak Jelantah Jadi Lilin Aromaterapi

Ilustrasi lilin aroma terapi. | Foto: Freepik.

Lampung Geh, Lampung Tengah - Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Lampung (Unila) 2025 melaksanakan program pemanfaatan minyak jelantah menjadi lilin aromaterapi di Desa Bangunrejo, Kecamatan Bangun Rejo, Kabupaten Lampung Tengah. Kegiatan ini berlangsung pada 24 Januari 2025 lalu, dengan sasaran utama Kelompok Wanita Tani (KWT) dan Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK). Minyak jelantah sering kali menjadi limbah rumah tangga yang berpotensi mencemari lingkungan. Oleh karena itu, mahasiswa KKN UNILA berinisiatif untuk mengolah limbah tersebut menjadi produk bernilai ekonomis sekaligus ramah lingkungan. Proses pembuatan lilin aromaterapi diawali dengan menyaring minyak jelantah untuk menghilangkan kotoran, kemudian mencampurkannya dengan lilin stearin. Selanjutnya, ditambahkan pewangi lavender dan pewarna alami atau krayon agar menghasilkan aroma yang menenangkan serta tampilan yang menarik. Campuran ini kemudian dituangkan ke dalam cetakan dan dibiarkan mengeras sebelum siap digunakan.

Kegiatan Mahasiswa KKN Unila di Desa Bangunrejo, Lampung Tengah. | Foto: Ist

Program ini memberikan berbagai manfaat, antara lain: 1. Mengurangi limbah minyak jelantah yang dihasilkan oleh rumah tangga maupun usaha kuliner, sehingga dapat mencegah pencemaran lingkungan. 2. Meningkatkan perekonomian masyarakat melalui produk lilin aromaterapi yang memiliki nilai jual tinggi. 3. Meningkatkan kesadaran masyarakat dalam mengelola limbah rumah tangga dan limbah usaha kuliner secara lebih bijak. Koordinator desa, Dhimas Prayoga, menyatakan dengan adanya program tersebut diharapkan warga sekitar semakin berkreatif dalam memanfaatkan limbah yang ada

Kegiatan Mahasiswa KKN Unila di Desa Bangunrejo, Lampung Tengah. | Foto: Ist

"Dengan adanya program ini, diharapkan masyarakat, khususnya di Desa Bangunrejo, semakin kreatif dalam memanfaatkan limbah serta berinovasi secara berkelanjutan dengan konsep yang ramah lingkungan. Selain itu, kami berharap program ini dapat diterapkan di daerah lain guna menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan lestari." ujarnya. Program ini berhasil memberikan pemahaman dan keterampilan kepada masyarakat Desa Bangunrejo dalam mengolah minyak jelantah menjadi lilin aromaterapi yang ramah lingkungan serta bernilai ekonomis. Dengan keterampilan yang semakin meningkat, masyarakat diharapkan dapat berkontribusi lebih aktif dalam menciptakan lingkungan yang lebih bersih, sehat, dan berkelanjutan. (Dho/Ansa)