Konten Media Partner

Mantan Kepala Sekolah di Lampung Utara Korupsi Dana Bos hingga Rp 230 Juta

9 Agustus 2024 12:17 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mantan kepala sekolah SMP 3 Bunga Mayang, Lampung Utara yang ditangkap kasus korupsi. | Foto: Dok Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Mantan kepala sekolah SMP 3 Bunga Mayang, Lampung Utara yang ditangkap kasus korupsi. | Foto: Dok Istimewa
ADVERTISEMENT
Lampung Geh, Lampung Utara - Mantan kepala sekolah SMPN 3 Bunga Mayang, Lampung Utara ditangkap Polisi terkait kasus korupsi dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) senilai Rp 230 juta. Mantan kepala sekolah itu berinisial R. Ia ditangkap atas dugaan tindak pidana penyimpangan dan penyalahgunaan dana BOS Afirmasi SMPN 3 Bunga Mayang tahun 2019 yang bersumber dari APBN 2019. Kapolres Lampung Utara AKBP Teddy Rachesna mengatakan penangkapan itu berawal pelaku R yang saat itu menjabat Kepala Sekolah mendapatkan anggaran BOS sebesar Rp 230 juta.
ADVERTISEMENT
Polres Lampung Utara saat konferensi pers kasus korupsi dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) SMP 3 Bunga Mayang. | Foto: Dok Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Polres Lampung Utara saat konferensi pers kasus korupsi dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) SMP 3 Bunga Mayang. | Foto: Dok Istimewa
Adapun anggaran tersebut diperuntukan untuk pembelian alat pembelajaran bagi siswa yang berbasis digital yaitu tablet komputer dan server. "Namun, pelaku tidak mempergunakan dana tersebut sebagaimana mestinya. Sedangkan anggaran tersebut telah dicairkan oleh pelaku sewaktu masih menjabat Kepala Sekolah SMP N 3 Bunga Mayang," katanya. Sehingga, lanjut Teddy, berdasarkan hasil penyidikan dan alat bukti serta hasil audit penghitungan kerugian keuangan negara sebesar 230 juta dari Inspektorat Lampung Utara, Polisi menetapkan pelaku R sebagai tersangka. "Atas perbuatannya pelaku di jerat dengan Pasal 2 dan atau pasal 3 Jo Pasal 18 Undang-Undang RI No. 31 Tahun 1999 sebagaimana di ubah dengan Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi," pungkasnya. (Yul/Ansa)
ADVERTISEMENT