Konten Media Partner

Melihat Cara Membuat Batik Siger Una: Tradisi dan Proses Kreatif yang Memukau

2 Oktober 2024 15:01 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Proses pewarnaan kain batik oleh siger batik. | Foto: Eva Nurdiah/Lampung Geh
zoom-in-whitePerbesar
Proses pewarnaan kain batik oleh siger batik. | Foto: Eva Nurdiah/Lampung Geh
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Lampung Geh, Bandar Lampung - Batik merupakan salah satu warisan budaya Indonesia yang telah diakui dunia. Di berbagai daerah, seni membatik ini terus dilestarikan dan dikembangkan, termasuk di Batik Siger Una, yang terkenal dengan motif-motif khasnya.
ADVERTISEMENT
Pembuatan batik di sini dilakukan dengan proses tradisional dan manual, yang tidak hanya memerlukan keterampilan tinggi, tetapi juga kreativitas yang luar biasa dari para pengrajinnya.
Lampung Geh berkesempatan untuk melihat proses membatik di Batik Siger Una. Berikut langkah-langkah dalam pembuatan batik di Batik Siger Una.

1. Pembuatan Motif pada Kain Polos

Proses desain kain batik oleh siger batik. | foto: Eva Nurdiah/Lampung Geh
Langkah pertama dalam proses pembuatan batik adalah menyiapkan kain polos, biasanya berbahan katun, yang akan diubah menjadi sebuah karya seni. Kain ini kemudian didesain dengan motif yang digambar secara manual oleh pengrajin. Proses ini sangat krusial, karena motif yang akan dibuat menentukan keunikan dan keindahan batik tersebut. Setiap pengrajin memiliki ciri khas tersendiri dalam mendesain motif, menjadikan setiap helai kain batik yang dihasilkan memiliki karakter dan cerita tersendiri.
ADVERTISEMENT

2. Proses Lakar Menggunakan Canting dan Lilin

Proses lakar pada kain batik oleh siger batik. | Foto: Eva Nurdiah/Lampung Geh
Setelah motif selesai digambar, tahap selanjutnya adalah proses pembatikan menggunakan canting dan lilin. Proses ini disebut "lakar", di mana lilin digunakan sebagai pembatas warna. Canting, alat tradisional berbentuk kecil dengan ujung seperti pena, digunakan untuk mengalirkan lilin panas ke atas kain sesuai dengan pola yang telah dibuat. Lilin inilah yang nantinya akan melindungi bagian-bagian tertentu dari kain agar tidak terkena pewarna selama proses pewarnaan berlangsung. Teknik ini membutuhkan ketelitian dan kesabaran, karena setiap goresan lilin harus dilakukan dengan tepat.

3. Pewarnaan Manual dan Pengeringan

Proses pewarnaan kain batik oleh siger batik. | Foto: Eva Nurdiah/Lampung Geh
Setelah proses lakar selesai, kain batik kemudian diwarnai secara manual. Penggunaan pewarna manual ini memungkinkan hasil warna yang lebih bervariasi dan natural. Pewarnaan dilakukan dengan hati-hati agar tidak merusak motif yang telah dibuat dengan lilin. Setelah seluruh kain diwarnai, langkah berikutnya adalah mengeringkan kain hingga pewarnaan meresap dengan baik.
ADVERTISEMENT

4. Proses Penguncian Warna dengan Waterglass

Tempat untuk pro es Waterglass di Batik Siger Una. | Foto: Eva Nurdiah/Lampung Geh
Langkah selanjutnya setelah pewarnaan adalah memasukkan kain batik ke dalam waterglass. Waterglass adalah cairan yang berfungsi untuk mengunci warna, sehingga hasil pewarnaan tidak akan luntur meski dicuci. Proses ini sangat penting untuk memastikan keawetan batik, terutama untuk pemakaian jangka panjang. Karena waterglass berbentuk cair, kain harus dikeringkan terlebih dahulu sebelum dicuci. Setelah kering, kain bisa direbus untuk melepaskan lilin yang masih menempel.

5. Tahap Melorod: Menghilangkan Lilin

Tahap melord atau menghilangkan lilin. | Foto: Eva Nurdiah/Lampung Geh
Tahap akhir dalam proses pembuatan batik adalah melorod, yaitu proses menghilangkan lilin dari kain yang sudah diwarna. Caranya adalah dengan merebus kain dalam air panas. Kain diangkat dan dimasukkan ke air panas berulang-ulang hingga lilin benar-benar lepas dari kain. Proses ini harus dilakukan dengan hati-hati agar motif tidak rusak. Setelah lilin terlepas, kain dicuci dengan air bersih hingga benar-benar bersih dari sisa-sisa lilin. Batik yang sudah jadi kemudian dikeringkan dan siap untuk digunakan atau dipasarkan.
ADVERTISEMENT
Proses pembuatan batik tulis di Batik Siger Una bervariasi tergantung pada tingkat kerumitan motif yang dibuat. Biasanya, pembuatan satu kain batik tulis membutuhkan waktu minimal tiga hari, namun untuk motif yang lebih rumit dan kompleks, bisa memakan waktu hingga berbulan-bulan. Berbeda dengan batik tulis, batik cap dengan motif seragam biasanya dapat diselesaikan lebih cepat karena prosesnya lebih terstruktur dan tertata. Debby Oktavia, selaku Marketing Batik Siger Una mengatakan, membuat batik tulis bukanlah pekerjaan yang mudah, tantangan utama terletak pada proses pembuatan motif dan detail yang harus dibuat dengan tangan. “Para pembatik harus punya kreativitas yang tinggi, karena biasanya tiap kain batik memiliki motif yang sama, tetapi mereka tetap harus menghadirkan keunikan dan ciri khas tersendiri dari hasil kreasi mereka,” jelas Debby Oktavia saat di wawancara oleh Lampung Geh. (Eva/Ansa)
ADVERTISEMENT