Melihat 'Harta Karun' Bawah Laut Wisata Pahawang Lampung

Konten Media Partner
1 Februari 2020 12:24 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Spot foto underwater bersama ikan nemo menjadi salah satu spot favorit pengunjung Pulau Pahawang Lampung, Senin (20/1) | Foto : Sidik Aryono/ Lampung Geh
zoom-in-whitePerbesar
Spot foto underwater bersama ikan nemo menjadi salah satu spot favorit pengunjung Pulau Pahawang Lampung, Senin (20/1) | Foto : Sidik Aryono/ Lampung Geh
ADVERTISEMENT
Lampung Geh, Pesawaran - Destinasi wisata Pulau Pahawang menyimpan keindahan bawah laut yang tidak ada habisnya untuk dieksplorasi, mulai dari pantai, hingga kekayaan biota lautnya.
ADVERTISEMENT
Pulau Pahawang terletak di Kabupaten Pesawaran, Provinsi Lampung. Jika dari Bandar Lampung dapat ditempuh dengan waktu perjalanan sekitar 30 menit hingga 45 menit menggunakan sepeda motor atau mobil. Dan untuk menuju ke sana belum ada angkutan umum, sehingga disarankan untuk menggunakan kendaraan pribadi atau menyewa.
Spot foto underwater bersama ikan nemo menjadi salah satu spot favorit pengunjung Pulau Pahawang Lampung | Foto : Sidik Aryono/ Lampung Geh
Memasuki perbatasan Kabupaten Pesawaran-Bandar Lampung, langsung disambut suasana alam dengan udara segar pegunungan, karena memang melewati bukit sebelum akhirnya turun ke daerah kawasan pariwisata pantai.
Kali ini Lampung Geh akan menyeberang ke Pulau Pahawang melalui Dermaga Ketapang, Pesawaran. Di Dermaga Ketapang terdapat empat dermaga, namun Lampung Geh akan menyeberang melalui dermaga 4 Ketapang, menggunakan speedboat.
Dermaga 4 Ketapang Pesawaran Lampung, Senin (20/1)) | Foto : Sidik Aryono/ Lampung Geh
Untuk menyeberang menuju Pulau Pahawang ada beberapa pilihan, yaitu menggunakan speedboat atau menggunakan perahu kayu biasa, yang tentunya dengan sistem sewa. Untuk sekali sewa speedboat dikenakan biaya Rp 600.000 hingga Rp 700.000, kapasitas maksimal 8 orang, dengan estimasi waktu 10 menit sampai 15 menit perjalanan laut menuju Pulau Pahawang, dan menggunakan speedboat memang lebih cepat daripada menggunakan perahu biasa.
Angkutan perahu untuk penyerberangan ke Pulau Pahawang, Senin (20/1) | Foto : Sidik Aryono/ Lampung Geh
Sedangkan jika menggunakan perahu kayu biasa atau yang sering disebut kapal katir. Jasa penyeberangan menggunakan perahu ini dikenakan biaya mulai dari Rp 400.000 hingga Rp 700.000, tergantung kapasitas kapal. Ada yang berkapasitas 15 orang, kapasitas 25 orang, hingga 35 orang. Dan perjalanan menggunakan kapal ini relatif lama, yaitu waktu tempuhnya sekitar 30 menit sampai 45 menit perjalanan laut ke Pulau Pahawang.
ADVERTISEMENT
Dan, jangan lupa alat snorkelingnya, untuk dapat mengeksplor keindahan bawah laut Pulau Pahawang. Bila tidak mempunyai alat snorkeling sendiri, dapat menyewanya, sudah ada masyarakat sekitar yang membuka penyewaan alat snorkeling dengan harga Rp 35.000 per setnya. Sudah dilengkapi pelampung, kacamata, dan juga kaki katak. Jangan lupa juga kamera underwater untuk mengabadikan momen pesona bawah laut Pulau Pahawang.
Setelah semua perlengkapan siap, maka saatnya perjalanan eksplor Pulau Pahawang dimulai. Dan benar saja, speedboat yang Lampung Geh tumpangi benar-benar cepat. Hanya butuh waktu sepuluh menit untuk dapat mencapai lokasi snorkeling, yaitu Spot Taman Nemo. Dari namanya saja sudah jelas, di sini pengunjung dapat melakukan snorkeling dan melihat ratusan ikan berwarna-warni. Selain itu, pengunjung juga dapat berfoto dengan ikan nemo, lagi-lagi untuk pengambilan foto juga tidak usah khawatir, karena akan dibantu baik oleh tour leader ataupun nakhoda kapal yang sudah profesional dalam menyelam. Jadi hasil fotonya dijamin bagus dan Instagramable.
Keindahan taman nemo wisata bawah laut Pulau Pahawang Lampung, Senin (20/1) | Foto : Sidik Aryono/ Lampung Geh
Jika belum puas berfoto dengan ikan nemo, pengunjung juga dapat mengunjungi spot yang lain, seperti prasasti Pahawang di bawah air, dan becak di bawah air. Selain menawarkan keindahan bawah laut, destinasi wisata Pulau Pahawang juga memiliki pantai yang cukup eksotis dengan pasir yang lembut dan berwarna putih. Pemandangan ini bisa ditemukan di Pulau Pahawang besar, yang biasanya pengunjung memanfaatkan momen istirahat siang, sambil bersantai untuk menuju ke spot selanjutnya.
ADVERTISEMENT
Di Pulau Pahawang besar, juga masih terdapat banyak spot foto, di antaranya di pintu masuk dermaga, terdapat gapura bertuliskan "Selamat datang di Pulau Pahawang" yang sering digunakan untuk berfoto. Kemudian pantai dengan pasir putihnya yang lembut juga tidak boleh dilewatkan, selain untuk spot foto, juga cocok digunakan sebagai wahana games sebagai penambah keseruan berlibur.
Spot selanjutnya yang dikunjungi adalah Pulau Pahawang Lunik (Kecil) yang terkenal dengan pasir timbulnya. Di sana pengunjung dapat berfoto dan berjalan-jalan di atas hamparan pulau yang timbul saat air laut surut. Dan disarankan untuk mengunjungi Pantai Pasir Timbul ini sekitar pukul 14.00 WIB hingga pukul 16.00 WIB, karena selebihnya air laut akan kembali pasang dan menenggelamkan hamparan pasir yang tadinya timbul. Pasir timbul ini terbentuk dari pertemuan ombak, sehingga material pasir dan karang mati terkumpul membentuk hamparan. Dan disarankan bagi pengunjung untuk menggunakan alas kaki saat berjalan-jalan di Pasir Timbul. Karena tidak jarang terdapat karang mati, yang tajam dan dapat melukai kaki.
Jalur Pasir Timbul Pulau Pahawang Kecil, Senin (20/1) | Foto : Dimas Prasetyo/ Lampung Geh
Setelah Pasir Timbul, spot selanjutnya yang dikunjungi Lampung Geh adalah Pulau Kelagian Besar, yang terkenal dengan hamparan pantainya yang luas, dengan pasirnya yang lembut dan masih alami. Dan tidak jarang di sini sering digunakan sebagai lokasi foto prewedding. Atau bagi pengunjung yang membawa buah hatinya, bisa leluasa bermain pasir yang tentunya aman bagi si buah hati. Selain itu, ada juga dermaga kayu sebagai spot foto, ada ayunan yang juga Instagramable.
Menikmati senja di Pulau Kelagian Besar, wisata Pulau Pahawang Lampung, Senin (20/1) | Foto : Dimas Prasetyo/ Lampung Geh
Sebagai tempat terakhir yang dikunjungi dalam eksplorasi Pulau Pahawang, di Pulau Kelagian Besar juga sangat cocok untuk melihat matahari terbenam atau sunset. Pengunjung dapat menyaksikan matahari membiaskan warna jingga pada awan di sekitarnya, perlahan tenggelam menyisakan mega berwarna merah tembaga, sungguh pemandangan yang indah. Di Pulau Kelagian Besar, berakhirlah eksplorasi Pulau Pahawang, dan ini hanya baru sebagian kecil dari keindahan alam Lampung. Masih banyak tempat-tempat indah yang bisa dieksplor, karena Lampung kaya akan keindahan alamnya. (*)
ADVERTISEMENT