news-card-video
12 Ramadhan 1446 HRabu, 12 Maret 2025
Jakarta
chevron-down
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten Media Partner

Menatap Tubuh Bahasa: Festival untuk Menghidupkan Kembali Bahasa Lampung

15 Juli 2024 14:35 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Yulizar Lubay penanggung jawab artistik dalam program menatap tubuh bahasa Lampung dan Alexander GB ketua pelaksana Festival Seni Bahasa Lampung | Foto : Eka Febriani / Lampung Geh
zoom-in-whitePerbesar
Yulizar Lubay penanggung jawab artistik dalam program menatap tubuh bahasa Lampung dan Alexander GB ketua pelaksana Festival Seni Bahasa Lampung | Foto : Eka Febriani / Lampung Geh
ADVERTISEMENT
Lampung Geh, Bandar Lampung - Dalam upaya melestarikan Bahasa Lampung yang terancam punah, Komunitas Berkat Yakin (Kober) Bandar Lampung akan menyelenggarakan Festival Seni Bahasa Lampung bertema "Menatap Tubuh Bahasa" pada 22-28 Juli 2024.
ADVERTISEMENT
Acara ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan minat masyarakat dalam mempelajari serta menggunakan Bahasa Lampung.
Ketua Pelaksana Festival, Alexander GB, mengungkapkan prediksi kepunahan Bahasa Lampung bukan sekadar opini.
Berdasarkan riset sosiolinguistik Hasyim Gunawan pada tahun 1984, diperkirakan Bahasa Lampung akan punah dalam tiga generasi atau 75 tahun, yang berarti 36 tahun dari sekarang.
"Saat ini, Bahasa Lampung merupakan bahasa minoritas di provinsinya sendiri," ujarnya, pada Senin (15/7).
Flayer Menatap Tubuh Bahasa, festival seni bahasa Lampung | Foto : Humas festival seni bahasa Lampung
Menurutnya, berdasarkan data sensus tahun 2010 menunjukkan bahwa populasi etnis Lampung hanya 13,82% dari total penduduk provinsi ini.
Arus kedatangan dan interaksi dengan masyarakat berbahasa berbeda membuat Bahasa Lampung kalah bersaing dengan bahasa lain seperti Bahasa Indonesia, Jawa, Padang, Bali, dan Bugis.
Selain itu, generasi muda Lampung cenderung pasif dalam menggunakan Bahasa Lampung, dan banyak keluarga tidak lagi meneruskan penggunaan bahasa ini secara aktif.
ADVERTISEMENT
Alexander menegaskan kepunahan bahasa akan membawa implikasi luas, termasuk hilangnya nilai-nilai, tradisi, dan warisan budaya Lampung.
Untuk mengatasi hal ini, Yayasan Rumah Kebudayaan Kober, bekerja sama dengan Kemendikbudristek RI melalui platform Dana Indonesiana, menyelenggarakan program "Menatap Tubuh Bahasa: Festival Seni Bahasa Lampung".
Alexander Gb juga mengatakan program ini bertujuan merevitalisasi Bahasa Lampung melalui seni teater, sastra, dan musik klasik berbahasa Lampung.
"Kami merasa perlu untuk turut mengevakuasi, membaca, memperhatikan, memfamiliarisasi, bahasa Lampung kembali," kata Alexander.
Festival ini akan menghadirkan berbagai acara seperti teater, musik klasik, pameran puisi, workshop, serta diskusi dan seminar dengan pakar bahasa dan budaya Lampung.
Dengan festival ini, Kober berharap dapat meningkatkan kesadaran dan minat masyarakat untuk mempelajari dan menggunakan Bahasa Lampung dalam kehidupan sehari-hari, sehingga bahasa ini tetap hidup dan diwariskan kepada generasi berikutnya. (Cha/Ansa)
ADVERTISEMENT